Chapter 1 :
Cara seorang penyendiri berangkat ke sekolah
Namaku Kiriyama Yuuki. Aku adalah anak SMA tingkat 2
biasa yang sedang dalam perjalanan menuju sekolahku, SMA Toujou. Aku tidak
memiliki ciri-ciri seperti rambut putih, otak cerdas atau tubuh atletik yang
biasanya dimiliki oleh karakter utama light novel pada umumnya. Aku hanyalah
seorang pria normal dengan rambut hitam, pupil mata berwarna hitam dan memiliki
tinggi sekitar 170 cm.
Nilai – nilaiku juga tidak terlalu istimewa. Aku kira
aku bisa saja mampu untuk kuliah di universitas terkenal di negaraku jika aku
mau bekerja keras tapi sepertinya itu tidak akan terjadi karena aku lebih
memilih untuk bermalas-malasan dibanding belajar.
Sekarang sudah masuk bulan April dan ini adalah hari
pertamaku masuk ke sekolah sebagai anak SMA tingkat 2 (*kakak kelas). Berarti
sekarang waktunya untuk menghadiri upacara masuk. Aku penasaran akan ada berapa
banyak jumlah pria yang akan mendaftar pada tahun ini.
Kita tahu bahwa jumlah pria di dunia ini perlahan
mengalami penurunan. Populasi masyarakat Jepang saat ini berjumlah sekitar 80
juta jiwa. Salah satu penyebab pepnurunan ini yaitu karena faktor minimnya
minat anak muda untuk memiliki anak sehingga mereka tidak memiliki keturunan
walaupun mereka sudah lanjut usia. Sedangkan perlu kau tahu bahwa jumlah pria
di jepang hanya berjumlah sekitar 8 juta jiwa!.
Sehingga hal ini pun menghasilkan perbandingan antara
jumlah pria dan wanita sebesar 1 : 10 jiwa. Penyebab mengapa hal ini terjadi
sebenarnya tidak diketahui secara detail, tetapi setahuku penyebabnya
berhubungan dengan kromosom Y dan hal - hal biologis lainnya.
(TLN: Jangan tanya aku lagi. Aku telah membuang semua pengetahuan
biologiku tentang kromosom sial ini setelah lulus sekolah).
Masalah ini akhirnya membuat negara terpaksa
menyetujui kebijakan berpologami untuk laki-laki dengan harapan bahwa populasi
masyarakat dapat meningkat. Singkatnya, menciptakan harem dengan beberapa
perempuan dan membuat bayi bersama mereka adalah satu-satunya cara untuk
meningkatkan jumlah pria di dunia ini.
Karena hal ini adalah solusi terbaik untuk masalah
yang sedih ini, maka negara mau tak mau hanya menerima kebijakan ini tanpa
memberi keluhan. Namun, ada masalah baru lagi yang muncul.
Perbedaan antara orang-orang populer dengan
orang-orang yang tidak populer menjadi lebih ekstrim dari sebelumnya. Orang –
orang populer bisa mendapatkan 20 atau lebih istri yang mereka inginkan karena
kepopulerannya. Sedangkan orang yang tidak populer tidak akan mendapatkan
satupun istri.
(TLN: Wow, sepertinya keberadaan orang – orang
sepertiku akan lebih dianggap di dunia ini).
Untuk mencegah orang populer memiliki terlalu banyak
istri, negara ini menyusun rencana lain untuk masalah tersebut. Orang yang
populer hanya akan diizinkan untuk mendapatkan 10 istri saja.
Jika kau melihat fakta itu maka orang yang tidak
populer sepertinya akan kebagian jatah untuk bisa menikah. Selain itu, jika seseorang
bersikeras tidak mau menikah, maka mereka akan mengalami pembebanan pajak yang
naik setiap tahunnya.
(TLN: Sial! Sepertinya dunia ini akan menjadi sebuah
pertempuran yang menyulitkan. Aku mungkin akan bunuh diri lebih awal karena
fakta mendapatkan seorang gadis sudah terlalu sulit untuk dijalani oleh seorang
penyendiri sepertiku ini).
Maka akan tak terelakkan lagi bagi seorang pria untuk
menikah dengan peraturan seperti itu. Semenjak mereka tidak punya pilihan lain
karena hal ini juga dilakukan untuk kepentingan umat manusia. Aku juga
terkadang memikirkan nasib anak perempuan tapi sepertinya aku tidak memiliki
ruang lagi untuk memikirkannya · · ·.
(TLN: GGWP! Tolong doakan kita dengan mengklik tombol like dan memberi komentar.
(TLN: GGWP! Tolong doakan kita dengan mengklik tombol like dan memberi komentar.
Dengan situasi seperti itu, perbandingan rasio antara
siswa pria dan perempuan dalam satu kelas menjadi 1: 10. Kita ketahui bahwa
dalam satu kelas itu memiliki total sekitar 40 orang siswa, maka jika kita
merujuk kepada perbandingan diatas, maka bisa disimpulkan bahwa hanya ada
sekitar 4 orang pria di dalam satu kelas.
Namun, dengan kondisi seperti ini dimana untuk
memiliki seorang kekasih bukanlah suatu perkara yang sulit, lantas bagaimana
aku yang merupakan seorang penyendiri ini memiliki seorang kekasih sedangkan
aku bahkan tidak memiliki satupun teman.
Tentu saja aku berbicara tentang teman laki-laki?
Memiliki teman perempuan itu terlalu banyak rintangannya. Sepertinya hanya aku
seorang yang berpikiran seperti ini, tapi kukira dengan memikirkan hal itu
bukankah aku termasuk seorang yang aneh?.
“Haaaaa · · ·”
Aku menjadi lebih tenang setelah aku menghela nafas.
Meskipun demikian, aku sepertinya sudah terbiasa dengan kehidupan seperti ini
yaitu dengan menjalani hidupku tanpa memperdulikan apapun. Aku adalah seorang
penyendiri yang senang berada dalam kesendirian.
(TLN: Yeah karakter penyendiri lainnya selain
hachiman, 99% aku akan melanjutkan light novel ini).
“· · · Sepertinya aku sudah sampai di tempat .. huh”.
Aku berjalan sambil tetap memikirkan hal tersebut. Dan
tak terasa aku sudah sampai saja di sekolahku. Kehidupan sehari – hariku yang
penuh depresi pun akan dimulai hari ini.
Berangkat sekolah sendirian, makan siang sendirian dan
pulang sekolah sendirian. Haruskah aku jelasin lebih jauh? Sial, tolong
berhenti membuatku mengingat hal tersebut. Aku hanya berencana menghabiskan
masa – masa SMA ku ini seperti angin yang berlalu.
(TLN : Wkwk sabar masih awal nanti juga ujung2nya jadi
harem..hha)
Hmm.. Aku bertanya-tanya masuk di kelas mana aku tahun
ini. Aku kesulitan untuk menemukannya walaupun aku sudah mencarinya secara
berurutan.
“Itu dia. Jadi tahun ini aku akan berada di kelas 2 -
5 huh · · ·”
Selepas itu, aku menaruh sepatuku di loker sepatuku
dan kemudian langsung menuju ke ruang kelasku yaitu kelas 2 – 5. dan membuka
pintunya. Tentu saja aku memilih untuk masuk lewat pintu belakang. Sudah jelas
bahwa aku tidak akan mau menggunakan pintu depan. Jangan meremehkan kehidupan
kesendirianku ini.
Aku kemudian menemukan tempat dudukku yang berada di
depan papan tulis dan mulai membaca buku setelah aku duduk di kursinya. Aku
tidak suka disebut seorang kutu buku karena sejatinya aku adalah seorang
penyendiri. Namun, karena seluruh kelas dan sekolahku sudah mengganggapku sebagai
seorang kutu buku, maka menyebut diriku sebagai seorang penyendiri pun sudah
tidak ada artinya lagi. Tentu saja hanya aku yang tahu jati diriku yang
sebenarnya.
”Baiklah, semua orang harap kembali ke tempat duduk
kalian masing-masing”.
Sepertinya guru sudah datang. Jadi, dia yang
bertanggung jawab atas kelasku tahun ini · · ·
”… Oleh sebab itu, tolong hiraukan saya karena saya
yang akan menjadi orang yang bertanggung jawab atas kalian semua untuk tahun
ini. Nama saya Hiiragi Asuna”.
Jadi guru yang bertanggung jawab untuk tahun ini
adalah seorang wanita berkaca mata dengan rambut ikal. Huh. Aku akan senang
jika dia tidak mencampuri urusan pribadiku. Mendapatkan perhatian seseorang
adalah musuh terburuk bagi seorang penyendiri.
(TLN : “Quote yang cukup bagus“).
”Sekarang saya akan mengabsensi kehadiran kalian.
Tolong jawab saat nama anda disebutkan”.
Oi.. Oi.. Bu.. apa kami masih terlihat seperti seorang
bocah bagimu? Guru zaman sekarang bahkan tidak melakukan absensi konyol seperti
ini lagi.
“Kiriyamna Yuuki-san ?”.
“Hadir.
“Hadir.
Meskipun aku secara refleks menjawab ketika namaku
dipanggil tapi bukankah ini merupakan percakapan pertamaku setelah sekian lama?
Aku bahkan heran kenapa aku sempat – sempatnya bertanya hal ini pada diriku
sendiri.
”Baiklah sepertinya semuanya hadir hari ini. Kalo
begitu, tolong segera ambil kursi kalian masing – masing dan ikuti saya ke
gedung olahraga karena upacara masuk akan segera dimulai”.
Setelah selesai mengatakan itu, semua orang pergi ke
gedung olahraga dengan membawa kursi mereka masing – masing dan mulai membentuk
2 baris jalan selama perjalanan menuju ke gedung olahraga.
Meskipun demikian, selama diperjalanan sepertinya aku
berjarak cukup jauh dengan orang – orang disekitarku. Alasannya sudah jelas
yaitu karena aku telah dibenci oleh semua orang.
(TLN : Sudah sendiri dibenci lagi.. apes sudah. Untung
ini harem wkwk).
Mereka semua seperti menaburkan garam kedalam lukaku
yang sudah sangat parah. Baiklah, aku sebenarnya sudah terbiasa dengan
perlakuan tersebut, jadi itu bukanlah suatu masalah besar bagiku, Tapi aku
lebih berharap jika mereka memberiku obat dibanding memberiku garam.
(TLN: TS agak kesusahan translate bagian ini tapi
semoga sudah pas).
”Upacara Masuk akan segera dimulai. Harap semua
hadirin untuk dapat berdiri”
Tampaknya, upacara masuk yang meletihkan ini telah
dimulai.
Meskipun tidak masalah bagiku untuk berdiri selama
satu jam, tapi nampaknya sekarang aku sudah mulai mengantuk atau lebih tepatnya
aku benar – benar sudah mengantuk. Mendengar cerita dari seorang pria tua
bukanlah sesuatu yang menarik bagiku.
”Baiklah, kemudian Ketua Osis, Toujou Saki akan
memulai pidatonya”.
”Ya!”
Seorang gadis berambut hitam panjang bergerak naik ke
atas panggung dengan elegannya dan memulai pidatonya.
”Bunga sakura telah bermekaran seakan – akan mereka
ingin ikut merayakan datangnya siswa - siswa baru · · ·”.
Meskipun pidato Ketua Osis telah lama dimulai namun
aura yang terpancar darinya benar-benar berwibawa seperti biasanya.
Dia adalah anak dari Kepala Sekolah dan nilai –
nilainya selalu berada di posisi 3 teratas. Dia juga sama hebatnya dalam hal
olahraga. Rasa tanggung jawabnya kuat dan dia adalah seorang pribadi yang
hebat. Aku bertanya pada diriku sendiri.
Bagiku, dia adalah kebalikan dari diriku ini.
Seseorang yang tidak akan pernah aku kaitkan selama hidupku. Aku bertanya -
tanya apakah dia memang benar seorang manusia sepertiku? Jujur saja dia itu
terlalu sempurna bagiku.
( TLN : Calon haremnya kayaknya nih xD).
”… Dengan begitu, pidato saya berakhir disini”.
Sepertinya upacara sebentar lagi akan selesai. Baiklah
karena sebentar lagi akan berakhir, jadi bagaimana jika aku mendengarkan dengan
serius sisa acara di dalam upacara ini. Aku sudah sangat lelah dengan monolog
panjangku ini yang tak ada henti - hentinya.
”… Dengan begitu, upacara masuk telah resmi berakhir”.
Akhirnya berakhir. Ini terlalu lama. Kau tau aku harus
menahan rasa kantukku yang parah ini
untuk 5 sampai 6 kalinya. Hmm, sejak sekolah telah selesai untuk hari ini,
haruskah aku menghabiskan waktu luangku dengan bekerja paruh waktu?.
”Karena upacara telah selesai, tolong segera
kembalikan kursi kalian masing masing ke kelas. Setelah itu, kalian semua bisa
langsung pulang”.
Setelah mendengar itu, aku bergegas mengembalikan
kursiku ke dalam kelas dan langsung berangkat untuk memulai pekerjaan paruh
waktuku. Aku tidak mempunyai teman untuk diajak bicara.
Aku memiliki hak istimewa untuk langsung pulang karena
aku adalah seorang penyendiri. Aku termasuk dalam golongan orang kupu-kupu
(*kuliah pulang kuliah pulang). Sejujurnya aku benar – benar tidak
memiliki sesuatu yang harus kulakukan setelah bel pulang sekolah berbunyi.
Setelah aku mengembalikan kursiku di dalam kelas dan
hendak memakai tas, seseorang tiba – tiba memanggilku.
”Apakah akan baik-baik saja jika saya mengambil beberapa
waktumu, Kiriyama-kun?”
”Ya, tidak masalah. Bagaimana?”
”Ya, tidak masalah. Bagaimana?”
Ternyata orang yang memanggilku adalah guru yang
bertanggung jawab di kelasku, Hiiragi-sensei.
“Uhm · · · Bukankah kehidupan sekolahmu sedikit
menyedihkan? Saya sedikit khawatir setelah saya melihat rapor tahun
lalumu”.
Sudah kuduga pola seperti ini lagi · · · Aku sungguh
sudah muak dengan obrolan – obrolan seperti ini.
”Aku benar – benar minta maaf. Tapi aku akan jujur kepada anda walaupun anda adalah seorang guru. TOLONG DIAM! Kau begitu menyebalkan”.
”Yo-, kata-katamu terlalu mengerikan,
Kiriyama-kun!”.
Ini terlalu menyebalkan. Aku mengakui kebenaran bahwa
tidak ada orang lain yang benar-benar mengkhawatirkanku. Tapi jika ada
seseorang yang tiba – tiba mengkhawatirkanku, aku dapat melihat maksud lain
dari orang tersebut. Jadi, berusaha mengkhawatirkanku bukanlah sesuatu yang
berguna bagiku.
“Oh begitukah? Sepertinya dugaanku benar bahwa anda
itu orang yang munafik. Bukankah alasan sebenarnya kenapa anda mengkhawatirkanku
karena anda adalah guru yang bertanggung jawab pada kelas ini? Apakah saya
salah ?”.
“Yo-, kamu salah tentang itu!”.
“Bohong!. Jika anda bukanlah guru yang bertanggung
jawab pada kelas ini maka pasti anda tidak akan berbicara denganku seperti saat
ini!”.
“T-, itu · · ·”.
“Bukankah itu benar? Anda juga berada di sekolah ini
tahun lalu dengan kondisi belum menjadi wali kelas manapun tapi anda masih
tetap menjadi guru kami dalam pelajaran literatur klasik namun anda masih tetap
melanjutkan sikap berpura – pura tidak tahu terhadap situasiku saat itu dan
lebih memilih untuk tetap terus melanjutkan pelajaran daripada
mengkhawatirkanku. Bukankah itu sudah cukup sebagai sebuah jawaban?”.
“· · ·” si sensei diam tanpa kata.
(TLN: njir si Yuuki main bentak guru segala, binggung juga siapa nih yang salah, tau dah .. wkwk).
(TLN: njir si Yuuki main bentak guru segala, binggung juga siapa nih yang salah, tau dah .. wkwk).
Apakah ini yang namanya keheningan? Persetan dengan
hal tadi. Masalah sepertinya akan terus berdatangan kepadaku karena sikap
guruku ini. Aku kira aku telah menyelesaikan masalah tadi dengan cukup jelas.
Tujuanku sebenarnya yaitu hanya ingin merusak mental kepercayaan dirinya saja.
“Kalau begitu, aku akan pergi sekarang. Selamat
tinggal”.
Aku pergi keluar kelas ketika guruku ini masih tetap
memandangi lantai karena rasa malu. Aku pun pergi menuju pekerjaan paruh waktu
yang sudah lama menungguku.
Credit u/ Missere Meow -nama translator english-
NEXT CHAPTER 2
Borgata Hotel Casino & Spa - MapYRO
BalasHapusGet 원주 출장샵 directions, reviews and information for Borgata Hotel Casino & 오산 출장안마 Spa in Atlantic City, 광명 출장마사지 NJ. 제천 출장샵 Borgata Hotel 충청북도 출장마사지 Casino & Spa.