Kamis, 26 Oktober 2017

Chapter 1 - Project Translate Light Novel Loner Harem Meister

Chapter 1 : Cara seorang penyendiri berangkat ke sekolah


Namaku Kiriyama Yuuki. Aku adalah anak SMA tingkat 2 biasa yang sedang dalam perjalanan menuju sekolahku, SMA Toujou. Aku tidak memiliki ciri-ciri seperti rambut putih, otak cerdas atau tubuh atletik yang biasanya dimiliki oleh karakter utama light novel pada umumnya. Aku hanyalah seorang pria normal dengan rambut hitam, pupil mata berwarna hitam dan memiliki tinggi sekitar 170 cm. 

Nilai – nilaiku juga tidak terlalu istimewa. Aku kira aku bisa saja mampu untuk kuliah di universitas terkenal di negaraku jika aku mau bekerja keras tapi sepertinya itu tidak akan terjadi karena aku lebih memilih untuk bermalas-malasan dibanding belajar. 

Sekarang sudah masuk bulan April dan ini adalah hari pertamaku masuk ke sekolah sebagai anak SMA tingkat 2 (*kakak kelas). Berarti sekarang waktunya untuk menghadiri upacara masuk. Aku penasaran akan ada berapa banyak jumlah pria yang akan mendaftar pada tahun ini. 

Kita tahu bahwa jumlah pria di dunia ini perlahan mengalami penurunan. Populasi masyarakat Jepang saat ini berjumlah sekitar 80 juta jiwa. Salah satu penyebab pepnurunan ini yaitu karena faktor minimnya minat anak muda untuk memiliki anak sehingga mereka tidak memiliki keturunan walaupun mereka sudah lanjut usia. Sedangkan perlu kau tahu bahwa jumlah pria di jepang hanya berjumlah sekitar 8 juta jiwa!.

Sehingga hal ini pun menghasilkan perbandingan antara jumlah pria dan wanita sebesar 1 : 10 jiwa. Penyebab mengapa hal ini terjadi sebenarnya tidak diketahui secara detail, tetapi setahuku penyebabnya berhubungan dengan kromosom Y dan hal - hal biologis lainnya.
(TLN: Jangan tanya aku lagi. Aku telah membuang semua pengetahuan biologiku tentang kromosom sial ini setelah lulus sekolah).

Masalah ini akhirnya membuat negara terpaksa menyetujui kebijakan berpologami untuk laki-laki dengan harapan bahwa populasi masyarakat dapat meningkat. Singkatnya, menciptakan harem dengan beberapa perempuan dan membuat bayi bersama mereka adalah satu-satunya cara untuk meningkatkan jumlah pria di dunia ini.

Karena hal ini adalah solusi terbaik untuk masalah yang sedih ini, maka negara mau tak mau hanya menerima kebijakan ini tanpa memberi keluhan. Namun, ada masalah baru lagi yang muncul.

Perbedaan antara orang-orang populer dengan orang-orang yang tidak populer menjadi lebih ekstrim dari sebelumnya. Orang – orang populer bisa mendapatkan 20 atau lebih istri yang mereka inginkan karena kepopulerannya. Sedangkan orang yang tidak populer tidak akan mendapatkan satupun istri.
(TLN: Wow, sepertinya keberadaan orang – orang sepertiku akan lebih dianggap di dunia ini).

Untuk mencegah orang populer memiliki terlalu banyak istri, negara ini menyusun rencana lain untuk masalah tersebut. Orang yang populer hanya akan diizinkan untuk mendapatkan 10 istri saja.

Jika kau melihat fakta itu maka orang yang tidak populer sepertinya akan kebagian jatah untuk bisa menikah. Selain itu, jika seseorang bersikeras tidak mau menikah, maka mereka akan mengalami pembebanan pajak yang naik setiap tahunnya.
(TLN: Sial! Sepertinya dunia ini akan menjadi sebuah pertempuran yang menyulitkan. Aku mungkin akan bunuh diri lebih awal karena fakta mendapatkan seorang gadis sudah terlalu sulit untuk dijalani oleh seorang penyendiri sepertiku ini).

Maka akan tak terelakkan lagi bagi seorang pria untuk menikah dengan peraturan seperti itu. Semenjak mereka tidak punya pilihan lain karena hal ini juga dilakukan untuk kepentingan umat manusia. Aku juga terkadang memikirkan nasib anak perempuan tapi sepertinya aku tidak memiliki ruang lagi untuk memikirkannya · · ·.
(TLN: GGWP! Tolong doakan kita dengan mengklik tombol like dan memberi komentar.

Dengan situasi seperti itu, perbandingan rasio antara siswa pria dan perempuan dalam satu kelas menjadi 1: 10. Kita ketahui bahwa dalam satu kelas itu memiliki total sekitar 40 orang siswa, maka jika kita merujuk kepada perbandingan diatas, maka bisa disimpulkan bahwa hanya ada sekitar 4 orang pria di dalam satu kelas.

Namun, dengan kondisi seperti ini dimana untuk memiliki seorang kekasih bukanlah suatu perkara yang sulit, lantas bagaimana aku yang merupakan seorang penyendiri ini memiliki seorang kekasih sedangkan aku bahkan tidak memiliki satupun teman.

Tentu saja aku berbicara tentang teman laki-laki? Memiliki teman perempuan itu terlalu banyak rintangannya. Sepertinya hanya aku seorang yang berpikiran seperti ini, tapi kukira dengan memikirkan hal itu bukankah aku termasuk seorang yang aneh?.

“Haaaaa · · ·”

Aku menjadi lebih tenang setelah aku menghela nafas. Meskipun demikian, aku sepertinya sudah terbiasa dengan kehidupan seperti ini yaitu dengan menjalani hidupku tanpa memperdulikan apapun. Aku adalah seorang penyendiri yang senang berada dalam kesendirian.
(TLN: Yeah karakter penyendiri lainnya selain hachiman, 99% aku akan melanjutkan light novel ini).

“· · · Sepertinya aku sudah sampai di tempat .. huh”.
Aku berjalan sambil tetap memikirkan hal tersebut. Dan tak terasa aku sudah sampai saja di sekolahku. Kehidupan sehari – hariku yang penuh depresi pun akan dimulai hari ini.
Berangkat sekolah sendirian, makan siang sendirian dan pulang sekolah sendirian. Haruskah aku jelasin lebih jauh? Sial, tolong berhenti membuatku mengingat hal tersebut. Aku hanya berencana menghabiskan masa – masa SMA ku ini seperti angin yang berlalu.
(TLN : Wkwk sabar masih awal nanti juga ujung2nya jadi harem..hha)

Hmm.. Aku bertanya-tanya masuk di kelas mana aku tahun ini. Aku kesulitan untuk menemukannya walaupun aku sudah mencarinya secara berurutan.

“Itu dia. Jadi tahun ini aku akan berada di kelas 2 - 5 huh · · ·”

Selepas itu, aku menaruh sepatuku di loker sepatuku dan kemudian langsung menuju ke ruang kelasku yaitu kelas 2 – 5. dan membuka pintunya. Tentu saja aku memilih untuk masuk lewat pintu belakang. Sudah jelas bahwa aku tidak akan mau menggunakan pintu depan. Jangan meremehkan kehidupan kesendirianku ini. 

Aku kemudian menemukan tempat dudukku yang berada di depan papan tulis dan mulai membaca buku setelah aku duduk di kursinya. Aku tidak suka disebut seorang kutu buku karena sejatinya aku adalah seorang penyendiri. Namun, karena seluruh kelas dan sekolahku sudah mengganggapku sebagai seorang kutu buku, maka menyebut diriku sebagai seorang penyendiri pun sudah tidak ada artinya lagi. Tentu saja hanya aku yang tahu jati diriku yang sebenarnya.

”Baiklah, semua orang harap kembali ke tempat duduk kalian masing-masing”.

Sepertinya guru sudah datang. Jadi, dia yang bertanggung jawab atas kelasku tahun ini · · ·

”… Oleh sebab itu, tolong hiraukan saya karena saya yang akan menjadi orang yang bertanggung jawab atas kalian semua untuk tahun ini. Nama saya Hiiragi Asuna”.

Jadi guru yang bertanggung jawab untuk tahun ini adalah seorang wanita berkaca mata dengan rambut ikal. Huh. Aku akan senang jika dia tidak mencampuri urusan pribadiku. Mendapatkan perhatian seseorang adalah musuh terburuk bagi seorang penyendiri.
(TLN : “Quote yang cukup bagus“).

”Sekarang saya akan mengabsensi kehadiran kalian. Tolong jawab saat nama anda disebutkan”.

Oi.. Oi.. Bu.. apa kami masih terlihat seperti seorang bocah bagimu? Guru zaman sekarang bahkan tidak melakukan absensi konyol seperti ini lagi.

“Kiriyamna Yuuki-san ?”.
“Hadir.

Meskipun aku secara refleks menjawab ketika namaku dipanggil tapi bukankah ini merupakan percakapan pertamaku setelah sekian lama? Aku bahkan heran kenapa aku sempat – sempatnya bertanya hal ini pada diriku sendiri.

”Baiklah sepertinya semuanya hadir hari ini. Kalo begitu, tolong segera ambil kursi kalian masing – masing dan ikuti saya ke gedung olahraga karena upacara masuk akan segera dimulai”.

Setelah selesai mengatakan itu, semua orang pergi ke gedung olahraga dengan membawa kursi mereka masing – masing dan mulai membentuk 2 baris jalan selama perjalanan menuju ke gedung olahraga.

Meskipun demikian, selama diperjalanan sepertinya aku berjarak cukup jauh dengan orang – orang disekitarku. Alasannya sudah jelas yaitu karena aku telah dibenci oleh semua orang.
(TLN : Sudah sendiri dibenci lagi.. apes sudah. Untung ini harem wkwk).

Mereka semua seperti menaburkan garam kedalam lukaku yang sudah sangat parah. Baiklah, aku sebenarnya sudah terbiasa dengan perlakuan tersebut, jadi itu bukanlah suatu masalah besar bagiku, Tapi aku lebih berharap jika mereka memberiku obat dibanding memberiku garam. 
(TLN: TS agak kesusahan translate bagian ini tapi semoga sudah pas).

”Upacara Masuk akan segera dimulai. Harap semua hadirin untuk dapat berdiri”

Tampaknya, upacara masuk yang meletihkan ini telah dimulai.

Meskipun tidak masalah bagiku untuk berdiri selama satu jam, tapi nampaknya sekarang aku sudah mulai mengantuk atau lebih tepatnya aku benar – benar sudah mengantuk. Mendengar cerita dari seorang pria tua bukanlah sesuatu yang menarik bagiku.

”Baiklah, kemudian Ketua Osis, Toujou Saki akan memulai pidatonya”.
”Ya!”

Seorang gadis berambut hitam panjang bergerak naik ke atas panggung dengan elegannya dan memulai pidatonya.

”Bunga sakura telah bermekaran seakan – akan mereka ingin ikut merayakan datangnya siswa - siswa baru · · ·”.

Meskipun pidato Ketua Osis telah lama dimulai namun aura yang terpancar darinya benar-benar berwibawa seperti biasanya.

Dia adalah anak dari Kepala Sekolah dan nilai – nilainya selalu berada di posisi 3 teratas. Dia juga sama hebatnya dalam hal olahraga. Rasa tanggung jawabnya kuat dan dia adalah seorang pribadi yang hebat. Aku bertanya pada diriku sendiri.

Bagiku, dia adalah kebalikan dari diriku ini. Seseorang yang tidak akan pernah aku kaitkan selama hidupku. Aku bertanya - tanya apakah dia memang benar seorang manusia sepertiku? Jujur saja dia itu terlalu sempurna bagiku.
( TLN : Calon haremnya kayaknya nih xD).

”… Dengan begitu, pidato saya berakhir disini”.

Sepertinya upacara sebentar lagi akan selesai. Baiklah karena sebentar lagi akan berakhir, jadi bagaimana jika aku mendengarkan dengan serius sisa acara di dalam upacara ini. Aku sudah sangat lelah dengan monolog panjangku ini yang tak ada henti - hentinya.

”… Dengan begitu, upacara masuk telah resmi berakhir”.

Akhirnya berakhir. Ini terlalu lama. Kau tau aku harus menahan rasa kantukku  yang parah ini untuk 5 sampai 6 kalinya. Hmm, sejak sekolah telah selesai untuk hari ini, haruskah aku menghabiskan waktu luangku dengan bekerja paruh waktu?.

”Karena upacara telah selesai, tolong segera kembalikan kursi kalian masing masing ke kelas. Setelah itu, kalian semua bisa langsung pulang”.

Setelah mendengar itu, aku bergegas mengembalikan kursiku ke dalam kelas dan langsung berangkat untuk memulai pekerjaan paruh waktuku. Aku tidak mempunyai teman untuk diajak bicara.

Aku memiliki hak istimewa untuk langsung pulang karena aku adalah seorang penyendiri. Aku termasuk dalam golongan orang kupu-kupu (*kuliah pulang kuliah pulang). Sejujurnya aku benar – benar tidak memiliki sesuatu yang harus kulakukan setelah bel pulang sekolah berbunyi.

Setelah aku mengembalikan kursiku di dalam kelas dan hendak memakai tas, seseorang tiba – tiba memanggilku.

”Apakah akan baik-baik saja jika saya mengambil beberapa waktumu, Kiriyama-kun?”
”Ya, tidak masalah. Bagaimana?”

Ternyata orang yang memanggilku adalah guru yang bertanggung jawab di kelasku, Hiiragi-sensei.

“Uhm · · · Bukankah kehidupan sekolahmu sedikit menyedihkan? Saya sedikit khawatir setelah saya melihat rapor tahun lalumu”.

Sudah kuduga pola seperti ini lagi · · · Aku sungguh sudah muak dengan obrolan – obrolan seperti ini.

”Aku benar – benar minta maaf. Tapi aku akan jujur kepada anda walaupun anda adalah seorang guru. TOLONG DIAM! Kau begitu menyebalkan”.
 ”Yo-, kata-katamu terlalu mengerikan, Kiriyama-kun!”.

Ini terlalu menyebalkan. Aku mengakui kebenaran bahwa tidak ada orang lain yang benar-benar mengkhawatirkanku. Tapi jika ada seseorang yang tiba – tiba mengkhawatirkanku, aku dapat melihat maksud lain dari orang tersebut. Jadi, berusaha mengkhawatirkanku bukanlah sesuatu yang berguna bagiku.

“Oh begitukah? Sepertinya dugaanku benar bahwa anda itu orang yang munafik. Bukankah alasan sebenarnya kenapa anda mengkhawatirkanku karena anda adalah guru yang bertanggung jawab pada kelas ini? Apakah saya salah ?”.

“Yo-, kamu salah tentang itu!”.

“Bohong!. Jika anda bukanlah guru yang bertanggung jawab pada kelas ini maka pasti anda tidak akan berbicara denganku seperti saat ini!”.

“T-, itu · · ·”.

“Bukankah itu benar? Anda juga berada di sekolah ini tahun lalu dengan kondisi belum menjadi wali kelas manapun tapi anda masih tetap menjadi guru kami dalam pelajaran literatur klasik namun anda masih tetap melanjutkan sikap berpura – pura tidak tahu terhadap situasiku saat itu dan lebih memilih untuk tetap terus melanjutkan pelajaran daripada mengkhawatirkanku. Bukankah itu sudah cukup sebagai sebuah jawaban?”.

“· · ·” si sensei diam tanpa kata.
(TLN: njir si Yuuki main bentak guru segala, binggung juga siapa nih yang salah, tau dah .. wkwk).

Apakah ini yang namanya keheningan? Persetan dengan hal tadi. Masalah sepertinya akan terus berdatangan kepadaku karena sikap guruku ini. Aku kira aku telah menyelesaikan masalah tadi dengan cukup jelas. Tujuanku sebenarnya yaitu hanya ingin merusak mental kepercayaan dirinya saja.

“Kalau begitu, aku akan pergi sekarang. Selamat tinggal”.

Aku pergi keluar kelas ketika guruku ini masih tetap memandangi lantai karena rasa malu. Aku pun pergi menuju pekerjaan paruh waktu yang sudah lama menungguku.

Credit u/ Missere Meow -nama translator english-


NEXT CHAPTER 2

1 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa - MapYRO
    Get 원주 출장샵 directions, reviews and information for Borgata Hotel Casino & 오산 출장안마 Spa in Atlantic City, 광명 출장마사지 NJ. 제천 출장샵 Borgata Hotel 충청북도 출장마사지 Casino & Spa.

    BalasHapus