VOL 1 CHAPTER 1
“Ternyata menjadi seorang siscon tidaklah
seburuk yang aku duga”
Aku duduk
bersebelahan dengan seorang penumpang cewek selama perjalanan pulangku ke rumah
dengan menggunakan bis. Aku yang sedang membaca buku terkejut ketika dia tiba -
tiba menyenggol - nyenggol lengan kiriku dengan di ikuti beberapa kata yang
keluar dari mulutnya.
“Halo…?”.
“Hoi… Hoi... !“.
“Haaallo….. Ooy!”.
Biar kuberitahu kau
rencanaku untuk merespons perbuatan cewek ini.
Pertama aku akan menjalankan
strategi “pura-pura” tidak mendengar. Jika dia adalah orang baik maka dia akan sadar
dan dengan sendirinya berhenti untuk mengangguku. Kemudian jika ini berhasil maka
pada halte pemberhentian berikutnya aku akan langsung terbang keluar dan
menghilangkan keberadaanku dari sisinya.
Tapi apa daya, rencanaku
gagal dan dia malah semakin menjadi – jadi untuk mengangguku.
“Damn!! Shut
up! u’re my enemy!”.
Baiklah untuk cewek
di sebelahku, kali ini aku mengaku kalah. Aku benci mengakuinya, tapi aku menyerah!
Jadi, kumohon tolong hentikan senggolanmu itu! Aku berkata di dalam hati
seperti itu tapi percayalah aku lebih menginginkan kalimat tersebut kuucapkan sekuat
– kuatnya melalui mulutku ini.
Sudah kuduga
bahwa membaca buku di dalam bis sangatlah susah untuk aku nikmati. Banyak kegaduhan,
obrolan yang panas, suara yang tidak penting, musik dari headset yang jeblok,
anak kecil yang menangis dan hal – hal lain yang sangat menganggu. Ahh.. disini
aku benar-benar jauh dari keadaan sunyi yang sangat kusukai itu.
Jujur walaupun
aku sudah mulai gemar membaca buku sejak kecil tapi tetap saja aku masih
kesulitan untuk menikmati membaca buku selain di atap atau tempat sunyi
lainnya. Kalo boleh jujur, aku sangatlah iri dengan mbak kawai-san di dalam anime
bokura wa minna kawaisou.
![]() |
Si Hacikuji lagi lari-larian |
Di ceritakan di
dalam anime tersebut bahwa mbak kawai-san ini selalu bisa menikmati membaca
buku di segala kondisi bahkan ketika di perjalanan pulang pergi pun dia tetap
membaca buku dengan kondisi berjalan kaki!. Bukankah ini sesuatu yang hebat? Aku
benar - benar kagum dengan seorang pecinta buku sejati seperti mbak kawai ini. Please,
take my respect!.
Sebelum bercerita
lebih jauh, aku sudah curiga bahwa ada beberapa orang yang belum mengenal seperti
apa diriku ini. Baiklah untuk lebih memastikan aku akan mencoba memperkenalkan
diriku secara singkat walaupun aku akan lebih senang jika kau mau membaca sinopsis
dan prolog novelku ini sebelumnya.
![]() |
Kawai-san dalam anime bokura wa minna kawaiso |
Namaku Aldini Rajou. Aku seorang pelajar SMA tingkat satu yang memiliki hobi membaca buku
dalam kesunyian. Aku memiliki prinsip semakin cepat aku menyelesaikan suatu
hal, maka semakin cepat juga aku untuk kembali membaca buku. Kutu buku mungkin ungkapan
yang cukup tepat untuk mendeskripsikan diriku ini walaupun jujur saja aku tidak
terlalu senang di sebut dengan julukan seperti itu. Dan aku belum memiliki
pacar bahkan sampai detik ini.
Sekedar informasi
saja, sekarang ini aku sedang dalam perjalanan pulang ke rumah dengan menggunakan
transportasi bis di kotaku ini. Jangan lupa ada cewek usil yang duduk di bangku
sebelahku ini.
![]() |
Our MC |
Waktu – waktu yang
kunikmati saat sedang asyik membaca light novel classroom of the elite sebelumnya harus rela kutinggalkan karena cewek yang duduk disebelahku
ini tak henti - hentinya terus mengusik diriku.
Aku pun lalu
memutuskan untuk menutup bukuku dan mulai menanggapi perkataan dari cewek ini.
“Ada apa?”
jawabku dengan nada lesu.
“Lihat – lihat di
depan kita ada yang nonton hentai tuh” ucapnya dengan berbisik – bisik.
Orang - orang
bilang mempunyai adik perempuan itu adalah suatu hal yang menyenangkan tapi
percayalah bahwa akan lebih banyak kesusahan dari pada keuntungan yang akan kau
dapatkan dari adik perempuanmu itu. Aku bahkan tidak bisa menghitung berapa
banyak kesusahan – kesusahan yang sudah kualami karena ulah adik perempuanku
ini.
![]() |
wow keijo!! |
Bahkan sekarang
ini aku sedang mengalami salah satu di antara banyak kesusahan yang di sebabkan
oleh seorang adik perempuanku ini. Benar sekali, kebiasaan dia untuk bergosip
ria tanpa berpikir panjang terlebih dahulu. Yang lebih penting lagi, aku
penasaran kau dengar dari siapa istilah hentai itu?.
“Hhmm.. “ jawabku
singkat sambil melirik dua orang cowok di bangku depanku.
“Benarkan, Kak Aldi?”
jawabnya penasaran setelah aku selesai melirik ke bangku depan.
[Haaa . . .]
Izinkan aku
menarik nafas dulu wahai adik perempuanku. Aku tidak tahu kenapa kau selalu
penasaran dengan sesuatu hal yang menurutmu terlihat berbeda. Setidaknya kau
baca dulu tulisan prologku tentang “Jangan menilai sesuatu hanya dari luarnya
saja!”.
“Hmm iya
benar-benar ..” jawabku pelan sambil menutup mata.
“Kak Al, terus
mau gimana nih? Di biarin aja gitu?” tanyanya penasaran.
“Biarin aja..”
jawabku dengan santai.
Sebagai seorang
adik perempuan, aku cukup bersyukur bahwa adikku ini lumayan penurut denganku walaupun
terkadang sikap suka keras kepalanya sesekali muncul. Setidaknya sekarang dia
menjadi lebih penurut dan akrab denganku jika mengingat kenyataan bahwa aku
pernah lama tidak bicara dengannya.
“Lah, kok gitu sih
kak?” jawabnya kesal
“Dah.. dah biarin
aja” jawabku dengan cukup tegasg
Untuk adik
perempuanku yang cantik, aku bukannya setuju untuk membiarkan mereka begitu
saja. Satu fakta yang harus kau tahu aku juga sangat tidak menyetujui perbuatan
mereka. Tetapi jika aku harus menegur mereka sekarang di depan umum seperti ini
dan mengatakan “Tolong berhenti nonton video ecchi!” kepada mereka berdua
maka dapat dipastikan imageku sebagai seorang ikkemen (cowok
cool) akan berakhir.
Biar kuberitahu
kau Karin -nama adik perempuanku- sebenarnya mereka itu bukan sedang nonton
video hentai. Mereka itu sedang nonton anime ecchi yang sekarang lagi
booming bagi pecinta ecchi yang judulnya keijo.
Dan satu hal lagi
yang harus kau ketahui bahwa antara anime ecchi dan hentai itu
sangat jauh berbeda apalagi dengan harem!. Setidaknya itu yang kuketahui
dari pengalaman masa kelam SMP-ku sebagai seorang bandit mesum.
“Heehhh …” karin
mendesah kesal sambil memalingkan mukanya dariku.
“Dah.. sudah..
nanti kakak jelasin pas udah nyampe di rumah” godaku sambil mengelus pelan
rambutnya.
“Awas loh kak kalo
nggak..” jawabnya sambil tersipuh malu.
Sebelumnya aku
minta maaf Karin karena sesampainya kita dirumah, aku sudah menyiapkan alasan
palsu yang akan kuberitahukan kepadamu. Jujur saja dari awal aku memang sudah
tidak berniat memberitahumu alasan sesungguhnya kenapa aku membiarkan mereka.
Rencananya aku
nanti akan berbohong kepadamu dengan mengatakan bahwa kau hanya salah paham
tadi. Mereka berdua itu hanya salah pencet ketika sedang browsing
sehingga masuk ke salah satu pop-ads hentai dan kebetulan sekali
kejadian itu terlihat olehmu.
Tetapi ketika
giliranku melirik, mereka sudah menutup pop-ads hentai tersebut dan
tidak ada hal mesum lagi yang terlihat disana. Mereka berdua adalah orang baik
yang kebetulan sial saja.
![]() |
Iklan gaje wkwk |
Aku sungguh minta
maaf karena telah membohongimu, Karin. Tetapi, tetap saja alasan sebenarnya aku
mau membohongimu karena aku tidak ingin identitasku sebagai bandit mesum sampai
di ketahui olehmu, ibu, ataupun ayah.
“Lebih baik kau
tidur. Nanti kakak bangunkan kalau sudah mau sampai” ucapku berharap ia tidur
dan menjadi diam sehingga tidak mengangguku lagi.
“Mm .. iya iya
deh” jawabnya seraya menyandarkan kepalanya ke bahuku.
“Oo…” ucapku
reflek kaget.
Setelah Karin
benar-benar tidur, aku kembali membuka buku yang sempat kututup tadi dan melanjutkan
membacanya hingga sampai di halte pemberhentian dekat rumah kami. Aku pun lega
karena aku telah berhasil menghentikan percakapan berbahaya dengan adik perempuanku
ini dan bisa melanjutkan hobiku ini.
Salah satu
keuntungan memiliki seorang adik perempuan yaitu mereka mau menuruti perintah
kita tanpa ngotot bertanya alasannya kenapa. Mereka juga sangat mudah untuk kau
bohongi. Jujur saja aku sangat menyukai sisi tersebut.
![]() |
Lanjut! |
Aku tidak tahu pasti
apakah semua adik perempuan di dunia ini memiliki sikap yang mirip dengan
Karin. Setidaknya sosok adik perempuan yang seperti Karin ini bukanlah sosok
adik yang harus kau musuhi. Aku tidak menyadarinya tapi sepertinya sedikit demi
sedikit aku pikir aku sudah mulai menyukai sosok Karin yang seperti ini.
Selamat tidur adik
perempuanku yang cantik. Ternyata menjadi seorang Siscon tidaklah seburuk yang
aku duga.
NEXT VOL 1 CHAPTER 2
DAFTAR ISI
NEXT VOL 1 CHAPTER 2
DAFTAR ISI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar