Jumat, 27 Oktober 2017

Volume 1 Chapter 1 - Pangeran Mesum yang Kutu Buku

VOL 1 CHAPTER 1
“Ternyata menjadi seorang siscon tidaklah seburuk yang aku duga”

Aku duduk bersebelahan dengan seorang penumpang cewek selama perjalanan pulangku ke rumah dengan menggunakan bis. Aku yang sedang membaca buku terkejut ketika dia tiba - tiba menyenggol - nyenggol lengan kiriku dengan di ikuti beberapa kata yang keluar dari mulutnya.
Serupa tapi tak sama
“Halo…?”.
“Hoi… Hoi... !“.
“Haaallo….. Ooy!”.

Biar kuberitahu kau rencanaku untuk merespons perbuatan cewek ini.

Pertama aku akan menjalankan strategi “pura-pura” tidak mendengar. Jika dia adalah orang baik maka dia akan sadar dan dengan sendirinya berhenti untuk mengangguku. Kemudian jika ini berhasil maka pada halte pemberhentian berikutnya aku akan langsung terbang keluar dan menghilangkan keberadaanku dari sisinya.

Tapi apa daya, rencanaku gagal dan dia malah semakin menjadi – jadi untuk mengangguku.

Damn!! Shut up! u’re my enemy!”.

Baiklah untuk cewek di sebelahku, kali ini aku mengaku kalah. Aku benci mengakuinya, tapi aku menyerah! Jadi, kumohon tolong hentikan senggolanmu itu! Aku berkata di dalam hati seperti itu tapi percayalah aku lebih menginginkan kalimat tersebut kuucapkan sekuat – kuatnya melalui mulutku ini.

Sudah kuduga bahwa membaca buku di dalam bis sangatlah susah untuk aku nikmati. Banyak kegaduhan, obrolan yang panas, suara yang tidak penting, musik dari headset yang jeblok, anak kecil yang menangis dan hal – hal lain yang sangat menganggu. Ahh.. disini aku benar-benar jauh dari keadaan sunyi yang sangat kusukai itu. 

Si Hacikuji lagi lari-larian
Jujur walaupun aku sudah mulai gemar membaca buku sejak kecil tapi tetap saja aku masih kesulitan untuk menikmati membaca buku selain di atap atau tempat sunyi lainnya. Kalo boleh jujur, aku sangatlah iri dengan mbak kawai-san di dalam anime bokura wa minna kawaisou.

Di ceritakan di dalam anime tersebut bahwa mbak kawai-san ini selalu bisa menikmati membaca buku di segala kondisi bahkan ketika di perjalanan pulang pergi pun dia tetap membaca buku dengan kondisi berjalan kaki!. Bukankah ini sesuatu yang hebat? Aku benar - benar kagum dengan seorang pecinta buku sejati seperti mbak kawai ini. Please, take my respect!.
Kawai-san dalam anime bokura wa minna kawaiso
Sebelum bercerita lebih jauh, aku sudah curiga bahwa ada beberapa orang yang belum mengenal seperti apa diriku ini. Baiklah untuk lebih memastikan aku akan mencoba memperkenalkan diriku secara singkat walaupun aku akan lebih senang jika kau mau membaca sinopsis dan prolog novelku ini sebelumnya.

Namaku Aldini Rajou. Aku seorang pelajar SMA tingkat satu yang memiliki hobi membaca buku dalam kesunyian. Aku memiliki prinsip semakin cepat aku menyelesaikan suatu hal, maka semakin cepat juga aku untuk kembali membaca buku. Kutu buku mungkin ungkapan yang cukup tepat untuk mendeskripsikan diriku ini walaupun jujur saja aku tidak terlalu senang di sebut dengan julukan seperti itu. Dan aku belum memiliki pacar bahkan sampai detik ini.

Our MC
Sekedar informasi saja, sekarang ini aku sedang dalam perjalanan pulang ke rumah dengan menggunakan transportasi bis di kotaku ini. Jangan lupa ada cewek usil yang duduk di bangku sebelahku ini.

Waktu – waktu yang kunikmati saat sedang asyik membaca light novel classroom of the elite sebelumnya harus rela kutinggalkan karena cewek yang duduk disebelahku ini tak henti - hentinya terus mengusik diriku.

Aku pun lalu memutuskan untuk menutup bukuku dan mulai menanggapi perkataan dari cewek ini.

“Ada apa?” jawabku dengan nada lesu.
“Lihat – lihat di depan kita ada yang nonton hentai tuh” ucapnya dengan berbisik – bisik.

wow keijo!!
Orang - orang bilang mempunyai adik perempuan itu adalah suatu hal yang menyenangkan tapi percayalah bahwa akan lebih banyak kesusahan dari pada keuntungan yang akan kau dapatkan dari adik perempuanmu itu. Aku bahkan tidak bisa menghitung berapa banyak kesusahan – kesusahan yang sudah kualami karena ulah adik perempuanku ini.

Bahkan sekarang ini aku sedang mengalami salah satu di antara banyak kesusahan yang di sebabkan oleh seorang adik perempuanku ini. Benar sekali, kebiasaan dia untuk bergosip ria tanpa berpikir panjang terlebih dahulu. Yang lebih penting lagi, aku penasaran kau dengar dari siapa istilah hentai itu?.

“Hhmm.. “ jawabku singkat sambil melirik dua orang cowok di bangku depanku.
“Benarkan, Kak Aldi?” jawabnya penasaran setelah aku selesai melirik ke bangku depan.

[Haaa . . .]
Izinkan aku menarik nafas dulu wahai adik perempuanku. Aku tidak tahu kenapa kau selalu penasaran dengan sesuatu hal yang menurutmu terlihat berbeda. Setidaknya kau baca dulu tulisan prologku tentang “Jangan menilai sesuatu hanya dari luarnya saja!”.

“Hmm iya benar-benar ..” jawabku pelan sambil menutup mata.
“Kak Al, terus mau gimana nih? Di biarin aja gitu?” tanyanya penasaran.
“Biarin aja..” jawabku dengan santai.

Sebagai seorang adik perempuan, aku cukup bersyukur bahwa adikku ini lumayan penurut denganku walaupun terkadang sikap suka keras kepalanya sesekali muncul. Setidaknya sekarang dia menjadi lebih penurut dan akrab denganku jika mengingat kenyataan bahwa aku pernah lama tidak bicara dengannya.

“Lah, kok gitu sih kak?” jawabnya kesal
“Dah.. dah biarin aja” jawabku dengan cukup tegasg

Untuk adik perempuanku yang cantik, aku bukannya setuju untuk membiarkan mereka begitu saja. Satu fakta yang harus kau tahu aku juga sangat tidak menyetujui perbuatan mereka. Tetapi jika aku harus menegur mereka sekarang di depan umum seperti ini dan mengatakan “Tolong berhenti nonton video ecchi!” kepada mereka berdua maka dapat dipastikan imageku sebagai seorang ikkemen (cowok cool) akan berakhir.


Alasannya sederhana karena jika aku mengatakan seperti itu maka mereka berdua pasti akan memvonisku sebagai seorang otaku garis keras karena dapat membedakan antara anime hentai dan echhi di saat orang awam akan mengira itu adalah sebuah video hentai a.k.a bokep (baca prologku jika belum paham tentang prinsip vonis memvonis). Dan apabila hal itu terjadi, maka sia-sia saja perjuanganku untuk menutupi identitas masa kelamku sebagai seorang bandit mesum.

Biar kuberitahu kau Karin -nama adik perempuanku- sebenarnya mereka itu bukan sedang nonton video hentai. Mereka itu sedang nonton anime ecchi yang sekarang lagi booming bagi pecinta ecchi yang judulnya keijo.

Dan satu hal lagi yang harus kau ketahui bahwa antara anime ecchi dan hentai itu sangat jauh berbeda apalagi dengan harem!. Setidaknya itu yang kuketahui dari pengalaman masa kelam SMP-ku sebagai seorang bandit mesum.

“Heehhh …” karin mendesah kesal sambil memalingkan mukanya dariku.
“Dah.. sudah.. nanti kakak jelasin pas udah nyampe di rumah” godaku sambil mengelus pelan rambutnya.
“Awas loh kak kalo nggak..” jawabnya sambil tersipuh malu.

Sebelumnya aku minta maaf Karin karena sesampainya kita dirumah, aku sudah menyiapkan alasan palsu yang akan kuberitahukan kepadamu. Jujur saja dari awal aku memang sudah tidak berniat memberitahumu alasan sesungguhnya kenapa aku membiarkan mereka.

Rencananya aku nanti akan berbohong kepadamu dengan mengatakan bahwa kau hanya salah paham tadi. Mereka berdua itu hanya salah pencet ketika sedang browsing sehingga masuk ke salah satu pop-ads hentai dan kebetulan sekali kejadian itu terlihat olehmu. 

Iklan gaje wkwk
Tetapi ketika giliranku melirik, mereka sudah menutup pop-ads hentai tersebut dan tidak ada hal mesum lagi yang terlihat disana. Mereka berdua adalah orang baik yang kebetulan sial saja.

Aku sungguh minta maaf karena telah membohongimu, Karin. Tetapi, tetap saja alasan sebenarnya aku mau membohongimu karena aku tidak ingin identitasku sebagai bandit mesum sampai di ketahui olehmu, ibu, ataupun ayah.

“Lebih baik kau tidur. Nanti kakak bangunkan kalau sudah mau sampai” ucapku berharap ia tidur dan menjadi diam sehingga tidak mengangguku lagi.
“Mm .. iya iya deh” jawabnya seraya menyandarkan kepalanya ke bahuku.
“Oo…” ucapku reflek kaget.

Setelah Karin benar-benar tidur, aku kembali membuka buku yang sempat kututup tadi dan melanjutkan membacanya hingga sampai di halte pemberhentian dekat rumah kami. Aku pun lega karena aku telah berhasil menghentikan percakapan berbahaya dengan adik perempuanku ini dan bisa melanjutkan hobiku ini.

Lanjut!
Salah satu keuntungan memiliki seorang adik perempuan yaitu mereka mau menuruti perintah kita tanpa ngotot bertanya alasannya kenapa. Mereka juga sangat mudah untuk kau bohongi. Jujur saja aku sangat menyukai sisi tersebut.

Aku tidak tahu pasti apakah semua adik perempuan di dunia ini memiliki sikap yang mirip dengan Karin. Setidaknya sosok adik perempuan yang seperti Karin ini bukanlah sosok adik yang harus kau musuhi. Aku tidak menyadarinya tapi sepertinya sedikit demi sedikit aku pikir aku sudah mulai menyukai sosok Karin yang seperti ini.

Selamat tidur adik perempuanku yang cantik. Ternyata menjadi seorang Siscon tidaklah seburuk yang aku duga. 

NEXT VOL 1 CHAPTER 2
DAFTAR ISI 

Kamis, 26 Oktober 2017

PROJECT LIGHT NOVEL


 
LN BUATAN TS :
  1. Pangeran Mesum yang Kutu Buku (update 1 minggu x)

LN HASIL TERJEMAHAN :


  1. Loner Harem Meister (update 10 hari x)
  2. Danganronpa Kirigiri (update 2 minggu x)

PDF LN : 
  1. Classroom of the Elite (hanya membuat versi pdf, sudah ditranslate disini)

(nb : nomor menunjukkan prioritas).

Project Translate Light Novel Danganronpa Kirigiri

Judul  : Danganronpa Kirigiri
Genre : Mystery

SINOPSIS 

Light Novel Danganronpa Kirigiri adalah cerita sampingan dari cerita utamanya Danganronpa series. Cerita ini ditulis oleh Takekuni Kitayama yang akan lebih memfokuskan untuk membahas karakter Kyoko Kirigiri and cerita masa lalunya dengan Yui Samidare. 

Setelah membaca full chapter 1 nya ane merasa tertarik. Menurut ane, sepertinya chapter-chapter berikutnya akan menceritakan tentang masalah - masalah yang dialami Kirigiri selama menjadi seorang detektif. Ane sendiri tertarik mentranslate light novel ini karena suka dengan animenya dan khususnya sama kirigiri xD. Detektif kuudere yang cool csnya Conan hhaha..

Rencana ts akan translate sampai chapter 3 dulu (3 eps rule). Kalo ternyata bosen ane drop dah. update normal 2 minggu x.



Chapter 1 - Project Translate Light Novel Loner Harem Meister

Chapter 1 : Cara seorang penyendiri berangkat ke sekolah


Namaku Kiriyama Yuuki. Aku adalah anak SMA tingkat 2 biasa yang sedang dalam perjalanan menuju sekolahku, SMA Toujou. Aku tidak memiliki ciri-ciri seperti rambut putih, otak cerdas atau tubuh atletik yang biasanya dimiliki oleh karakter utama light novel pada umumnya. Aku hanyalah seorang pria normal dengan rambut hitam, pupil mata berwarna hitam dan memiliki tinggi sekitar 170 cm. 

Nilai – nilaiku juga tidak terlalu istimewa. Aku kira aku bisa saja mampu untuk kuliah di universitas terkenal di negaraku jika aku mau bekerja keras tapi sepertinya itu tidak akan terjadi karena aku lebih memilih untuk bermalas-malasan dibanding belajar. 

Sekarang sudah masuk bulan April dan ini adalah hari pertamaku masuk ke sekolah sebagai anak SMA tingkat 2 (*kakak kelas). Berarti sekarang waktunya untuk menghadiri upacara masuk. Aku penasaran akan ada berapa banyak jumlah pria yang akan mendaftar pada tahun ini. 

Kita tahu bahwa jumlah pria di dunia ini perlahan mengalami penurunan. Populasi masyarakat Jepang saat ini berjumlah sekitar 80 juta jiwa. Salah satu penyebab pepnurunan ini yaitu karena faktor minimnya minat anak muda untuk memiliki anak sehingga mereka tidak memiliki keturunan walaupun mereka sudah lanjut usia. Sedangkan perlu kau tahu bahwa jumlah pria di jepang hanya berjumlah sekitar 8 juta jiwa!.

Sehingga hal ini pun menghasilkan perbandingan antara jumlah pria dan wanita sebesar 1 : 10 jiwa. Penyebab mengapa hal ini terjadi sebenarnya tidak diketahui secara detail, tetapi setahuku penyebabnya berhubungan dengan kromosom Y dan hal - hal biologis lainnya.
(TLN: Jangan tanya aku lagi. Aku telah membuang semua pengetahuan biologiku tentang kromosom sial ini setelah lulus sekolah).

Masalah ini akhirnya membuat negara terpaksa menyetujui kebijakan berpologami untuk laki-laki dengan harapan bahwa populasi masyarakat dapat meningkat. Singkatnya, menciptakan harem dengan beberapa perempuan dan membuat bayi bersama mereka adalah satu-satunya cara untuk meningkatkan jumlah pria di dunia ini.

Karena hal ini adalah solusi terbaik untuk masalah yang sedih ini, maka negara mau tak mau hanya menerima kebijakan ini tanpa memberi keluhan. Namun, ada masalah baru lagi yang muncul.

Perbedaan antara orang-orang populer dengan orang-orang yang tidak populer menjadi lebih ekstrim dari sebelumnya. Orang – orang populer bisa mendapatkan 20 atau lebih istri yang mereka inginkan karena kepopulerannya. Sedangkan orang yang tidak populer tidak akan mendapatkan satupun istri.
(TLN: Wow, sepertinya keberadaan orang – orang sepertiku akan lebih dianggap di dunia ini).

Untuk mencegah orang populer memiliki terlalu banyak istri, negara ini menyusun rencana lain untuk masalah tersebut. Orang yang populer hanya akan diizinkan untuk mendapatkan 10 istri saja.

Jika kau melihat fakta itu maka orang yang tidak populer sepertinya akan kebagian jatah untuk bisa menikah. Selain itu, jika seseorang bersikeras tidak mau menikah, maka mereka akan mengalami pembebanan pajak yang naik setiap tahunnya.
(TLN: Sial! Sepertinya dunia ini akan menjadi sebuah pertempuran yang menyulitkan. Aku mungkin akan bunuh diri lebih awal karena fakta mendapatkan seorang gadis sudah terlalu sulit untuk dijalani oleh seorang penyendiri sepertiku ini).

Maka akan tak terelakkan lagi bagi seorang pria untuk menikah dengan peraturan seperti itu. Semenjak mereka tidak punya pilihan lain karena hal ini juga dilakukan untuk kepentingan umat manusia. Aku juga terkadang memikirkan nasib anak perempuan tapi sepertinya aku tidak memiliki ruang lagi untuk memikirkannya · · ·.
(TLN: GGWP! Tolong doakan kita dengan mengklik tombol like dan memberi komentar.

Dengan situasi seperti itu, perbandingan rasio antara siswa pria dan perempuan dalam satu kelas menjadi 1: 10. Kita ketahui bahwa dalam satu kelas itu memiliki total sekitar 40 orang siswa, maka jika kita merujuk kepada perbandingan diatas, maka bisa disimpulkan bahwa hanya ada sekitar 4 orang pria di dalam satu kelas.

Namun, dengan kondisi seperti ini dimana untuk memiliki seorang kekasih bukanlah suatu perkara yang sulit, lantas bagaimana aku yang merupakan seorang penyendiri ini memiliki seorang kekasih sedangkan aku bahkan tidak memiliki satupun teman.

Tentu saja aku berbicara tentang teman laki-laki? Memiliki teman perempuan itu terlalu banyak rintangannya. Sepertinya hanya aku seorang yang berpikiran seperti ini, tapi kukira dengan memikirkan hal itu bukankah aku termasuk seorang yang aneh?.

“Haaaaa · · ·”

Aku menjadi lebih tenang setelah aku menghela nafas. Meskipun demikian, aku sepertinya sudah terbiasa dengan kehidupan seperti ini yaitu dengan menjalani hidupku tanpa memperdulikan apapun. Aku adalah seorang penyendiri yang senang berada dalam kesendirian.
(TLN: Yeah karakter penyendiri lainnya selain hachiman, 99% aku akan melanjutkan light novel ini).

“· · · Sepertinya aku sudah sampai di tempat .. huh”.
Aku berjalan sambil tetap memikirkan hal tersebut. Dan tak terasa aku sudah sampai saja di sekolahku. Kehidupan sehari – hariku yang penuh depresi pun akan dimulai hari ini.
Berangkat sekolah sendirian, makan siang sendirian dan pulang sekolah sendirian. Haruskah aku jelasin lebih jauh? Sial, tolong berhenti membuatku mengingat hal tersebut. Aku hanya berencana menghabiskan masa – masa SMA ku ini seperti angin yang berlalu.
(TLN : Wkwk sabar masih awal nanti juga ujung2nya jadi harem..hha)

Hmm.. Aku bertanya-tanya masuk di kelas mana aku tahun ini. Aku kesulitan untuk menemukannya walaupun aku sudah mencarinya secara berurutan.

“Itu dia. Jadi tahun ini aku akan berada di kelas 2 - 5 huh · · ·”

Selepas itu, aku menaruh sepatuku di loker sepatuku dan kemudian langsung menuju ke ruang kelasku yaitu kelas 2 – 5. dan membuka pintunya. Tentu saja aku memilih untuk masuk lewat pintu belakang. Sudah jelas bahwa aku tidak akan mau menggunakan pintu depan. Jangan meremehkan kehidupan kesendirianku ini. 

Aku kemudian menemukan tempat dudukku yang berada di depan papan tulis dan mulai membaca buku setelah aku duduk di kursinya. Aku tidak suka disebut seorang kutu buku karena sejatinya aku adalah seorang penyendiri. Namun, karena seluruh kelas dan sekolahku sudah mengganggapku sebagai seorang kutu buku, maka menyebut diriku sebagai seorang penyendiri pun sudah tidak ada artinya lagi. Tentu saja hanya aku yang tahu jati diriku yang sebenarnya.

”Baiklah, semua orang harap kembali ke tempat duduk kalian masing-masing”.

Sepertinya guru sudah datang. Jadi, dia yang bertanggung jawab atas kelasku tahun ini · · ·

”… Oleh sebab itu, tolong hiraukan saya karena saya yang akan menjadi orang yang bertanggung jawab atas kalian semua untuk tahun ini. Nama saya Hiiragi Asuna”.

Jadi guru yang bertanggung jawab untuk tahun ini adalah seorang wanita berkaca mata dengan rambut ikal. Huh. Aku akan senang jika dia tidak mencampuri urusan pribadiku. Mendapatkan perhatian seseorang adalah musuh terburuk bagi seorang penyendiri.
(TLN : “Quote yang cukup bagus“).

”Sekarang saya akan mengabsensi kehadiran kalian. Tolong jawab saat nama anda disebutkan”.

Oi.. Oi.. Bu.. apa kami masih terlihat seperti seorang bocah bagimu? Guru zaman sekarang bahkan tidak melakukan absensi konyol seperti ini lagi.

“Kiriyamna Yuuki-san ?”.
“Hadir.

Meskipun aku secara refleks menjawab ketika namaku dipanggil tapi bukankah ini merupakan percakapan pertamaku setelah sekian lama? Aku bahkan heran kenapa aku sempat – sempatnya bertanya hal ini pada diriku sendiri.

”Baiklah sepertinya semuanya hadir hari ini. Kalo begitu, tolong segera ambil kursi kalian masing – masing dan ikuti saya ke gedung olahraga karena upacara masuk akan segera dimulai”.

Setelah selesai mengatakan itu, semua orang pergi ke gedung olahraga dengan membawa kursi mereka masing – masing dan mulai membentuk 2 baris jalan selama perjalanan menuju ke gedung olahraga.

Meskipun demikian, selama diperjalanan sepertinya aku berjarak cukup jauh dengan orang – orang disekitarku. Alasannya sudah jelas yaitu karena aku telah dibenci oleh semua orang.
(TLN : Sudah sendiri dibenci lagi.. apes sudah. Untung ini harem wkwk).

Mereka semua seperti menaburkan garam kedalam lukaku yang sudah sangat parah. Baiklah, aku sebenarnya sudah terbiasa dengan perlakuan tersebut, jadi itu bukanlah suatu masalah besar bagiku, Tapi aku lebih berharap jika mereka memberiku obat dibanding memberiku garam. 
(TLN: TS agak kesusahan translate bagian ini tapi semoga sudah pas).

”Upacara Masuk akan segera dimulai. Harap semua hadirin untuk dapat berdiri”

Tampaknya, upacara masuk yang meletihkan ini telah dimulai.

Meskipun tidak masalah bagiku untuk berdiri selama satu jam, tapi nampaknya sekarang aku sudah mulai mengantuk atau lebih tepatnya aku benar – benar sudah mengantuk. Mendengar cerita dari seorang pria tua bukanlah sesuatu yang menarik bagiku.

”Baiklah, kemudian Ketua Osis, Toujou Saki akan memulai pidatonya”.
”Ya!”

Seorang gadis berambut hitam panjang bergerak naik ke atas panggung dengan elegannya dan memulai pidatonya.

”Bunga sakura telah bermekaran seakan – akan mereka ingin ikut merayakan datangnya siswa - siswa baru · · ·”.

Meskipun pidato Ketua Osis telah lama dimulai namun aura yang terpancar darinya benar-benar berwibawa seperti biasanya.

Dia adalah anak dari Kepala Sekolah dan nilai – nilainya selalu berada di posisi 3 teratas. Dia juga sama hebatnya dalam hal olahraga. Rasa tanggung jawabnya kuat dan dia adalah seorang pribadi yang hebat. Aku bertanya pada diriku sendiri.

Bagiku, dia adalah kebalikan dari diriku ini. Seseorang yang tidak akan pernah aku kaitkan selama hidupku. Aku bertanya - tanya apakah dia memang benar seorang manusia sepertiku? Jujur saja dia itu terlalu sempurna bagiku.
( TLN : Calon haremnya kayaknya nih xD).

”… Dengan begitu, pidato saya berakhir disini”.

Sepertinya upacara sebentar lagi akan selesai. Baiklah karena sebentar lagi akan berakhir, jadi bagaimana jika aku mendengarkan dengan serius sisa acara di dalam upacara ini. Aku sudah sangat lelah dengan monolog panjangku ini yang tak ada henti - hentinya.

”… Dengan begitu, upacara masuk telah resmi berakhir”.

Akhirnya berakhir. Ini terlalu lama. Kau tau aku harus menahan rasa kantukku  yang parah ini untuk 5 sampai 6 kalinya. Hmm, sejak sekolah telah selesai untuk hari ini, haruskah aku menghabiskan waktu luangku dengan bekerja paruh waktu?.

”Karena upacara telah selesai, tolong segera kembalikan kursi kalian masing masing ke kelas. Setelah itu, kalian semua bisa langsung pulang”.

Setelah mendengar itu, aku bergegas mengembalikan kursiku ke dalam kelas dan langsung berangkat untuk memulai pekerjaan paruh waktuku. Aku tidak mempunyai teman untuk diajak bicara.

Aku memiliki hak istimewa untuk langsung pulang karena aku adalah seorang penyendiri. Aku termasuk dalam golongan orang kupu-kupu (*kuliah pulang kuliah pulang). Sejujurnya aku benar – benar tidak memiliki sesuatu yang harus kulakukan setelah bel pulang sekolah berbunyi.

Setelah aku mengembalikan kursiku di dalam kelas dan hendak memakai tas, seseorang tiba – tiba memanggilku.

”Apakah akan baik-baik saja jika saya mengambil beberapa waktumu, Kiriyama-kun?”
”Ya, tidak masalah. Bagaimana?”

Ternyata orang yang memanggilku adalah guru yang bertanggung jawab di kelasku, Hiiragi-sensei.

“Uhm · · · Bukankah kehidupan sekolahmu sedikit menyedihkan? Saya sedikit khawatir setelah saya melihat rapor tahun lalumu”.

Sudah kuduga pola seperti ini lagi · · · Aku sungguh sudah muak dengan obrolan – obrolan seperti ini.

”Aku benar – benar minta maaf. Tapi aku akan jujur kepada anda walaupun anda adalah seorang guru. TOLONG DIAM! Kau begitu menyebalkan”.
 ”Yo-, kata-katamu terlalu mengerikan, Kiriyama-kun!”.

Ini terlalu menyebalkan. Aku mengakui kebenaran bahwa tidak ada orang lain yang benar-benar mengkhawatirkanku. Tapi jika ada seseorang yang tiba – tiba mengkhawatirkanku, aku dapat melihat maksud lain dari orang tersebut. Jadi, berusaha mengkhawatirkanku bukanlah sesuatu yang berguna bagiku.

“Oh begitukah? Sepertinya dugaanku benar bahwa anda itu orang yang munafik. Bukankah alasan sebenarnya kenapa anda mengkhawatirkanku karena anda adalah guru yang bertanggung jawab pada kelas ini? Apakah saya salah ?”.

“Yo-, kamu salah tentang itu!”.

“Bohong!. Jika anda bukanlah guru yang bertanggung jawab pada kelas ini maka pasti anda tidak akan berbicara denganku seperti saat ini!”.

“T-, itu · · ·”.

“Bukankah itu benar? Anda juga berada di sekolah ini tahun lalu dengan kondisi belum menjadi wali kelas manapun tapi anda masih tetap menjadi guru kami dalam pelajaran literatur klasik namun anda masih tetap melanjutkan sikap berpura – pura tidak tahu terhadap situasiku saat itu dan lebih memilih untuk tetap terus melanjutkan pelajaran daripada mengkhawatirkanku. Bukankah itu sudah cukup sebagai sebuah jawaban?”.

“· · ·” si sensei diam tanpa kata.
(TLN: njir si Yuuki main bentak guru segala, binggung juga siapa nih yang salah, tau dah .. wkwk).

Apakah ini yang namanya keheningan? Persetan dengan hal tadi. Masalah sepertinya akan terus berdatangan kepadaku karena sikap guruku ini. Aku kira aku telah menyelesaikan masalah tadi dengan cukup jelas. Tujuanku sebenarnya yaitu hanya ingin merusak mental kepercayaan dirinya saja.

“Kalau begitu, aku akan pergi sekarang. Selamat tinggal”.

Aku pergi keluar kelas ketika guruku ini masih tetap memandangi lantai karena rasa malu. Aku pun pergi menuju pekerjaan paruh waktu yang sudah lama menungguku.

Credit u/ Missere Meow -nama translator english-


NEXT CHAPTER 2

Project Translate Light Novel Loner Harem Meister

Judul   : Loner Harem Meister a.k.a
             Bocchi no ore ga hāremu o ganbatte tsukuru made
             Until I do my best to make a harem as a Loner
Genre :  School, Slice of Life, Harem, Drama, Romance, Shounen, Comedy

SINOPSIS :

Resmi
Di era modern ini merupakan sesuatu yang sulit bagi sebuah keluarga untuk melahirkan seorang anak laki - laki. Kiriyama Yuuki yaitu seorang pemuda yang memilih untuk menjadi seorang penyendiri karena bebarapa asalan dan hanya ingin menghabiskan hidupnya dengan damai. Namun, sedikit demi sedikit, apakah dia akan memutuskan untuk membuat sebuah harem dan melakukan perubahan dari cara hidupnya?

Versi Ane: (Setelah baca chapter 1 dan beberapa bagian chapter 2).
Kiriyama Yuuki adalah karakter penyendiri seperti hachiman. Ane tidak menyebutnya mirip seperti hachiman. Ane hanya menarik satu sisi yang sama dari mereka berdua yaitu mereka menjadi seorang penyendiri karena alasan masa lalunya yang kelam. Yuuki melakukan segala hal di sekolah sendirian dari berangkat sekolah, pas di kelas, pas istirahat makan siang, dan pulang pun sendirian (jones) Lebih parahnya lagi, si Yuuki bahkan dibenci oleh semua temannya. Dan terakhir, dia ini tipe orang kura-kura (habis sekolah langsung kerja part time). 

Kalo hachiman mah enak, berangkat dibuatin sarapan amak adiknya pas dikelas disapa sama totsuka/yui. Pas balik, sudah ditunggu di klub oleh tiga cewek cantik yang siap memperebutkannya. Wkwk.. ujung-ujungnya mereka berdua tetap membuat harem dah.

Rencana update hari minggu dua minggu sekali.

VOLUME 1

(Gambar hanya ilustrasi. Gambar resmi tidak ada).


Selasa, 24 Oktober 2017

PROLOG Pangeran Mesum yang Kutu Buku

KEDUDUKAN SEORANG KUTU BUKU

Ini agak mendadak, tapi dengarkan dengan serius pertanyaan yang akan aku tanyakan dan pikirkan jawabannya dengan hati-hati.

Pertanyaan : Seberapa pentingkah penampilan luar?

Dewasa ini semua manusia di bumi berlomba-lomba mempercantik penampilan luar mereka dengan berbagai tujuan. Ada yang bertujuan untuk menjadi selebriti, untuk mempermudah dirinya mendapatkan pacar, agar mengikuti mode, bahkan berpenampilan luar menarik sekarang menjadi salah satu syarat di terimanya seseorang dalam suatu pekerjaan. Tapi apakah ini juga berlaku untuk benda mati, misalnya buku? Ayolah tidak usah jauh-jauh, kita sebagai seorang murid sekolahan apakah kita dinilai dari penampilan luar kita?

Jujur saja aku masih bimbang dengan pendapat yang menyatakan bahwa “Jangan nilai sesuatu dari luarnya”. Kalimat masyhur ini mungkin hampir 90% orang akan menyetujuinya. Tapi entah kenapa aku masih ragu. Kalian mungkin pernah mendengar cerita tentang seorang pengemis jalanan yang mengumpulkan uang Rp. 15 juta dalam sebulan dari uang hasil mengemisnya.



Pakaian tak layak pakai, memiliki bau badan yang menyengit, ekspresi muka yang datar, mata yang sayu, rambut yang kusut, tubuh yang kerempeng, atau bahkan sampai anggota tubuh yang “hilang”. Kurang daya tarik apalagi yang membuat orang enggan bersimpati kepadanya?. Lantas dengan pemilihan lokasi yang strategis, pundi-pundi uang pun mulai mengalir dan tanpa kita sadari dia menjadi lebih kaya dari kita hanya dengan mengemis.

Pendapat ini tentunya juga berlaku untuk benda mati seperti buku. Buku yang tebal dengan design sampul yang menarik mata, di dukung penerbit dan penulis terkemuka maka akan divonis “Recommended” oleh orang-orang, tetapi ternyata isinya hanyalah sebuah komedi yang garing dan cerita cinta yang terlalu mengada-ngada. Otakku pun mulai membentuk mind-set bahwa memang benar jangan menilai seseorang hanya dari sampul luarnya. 
Tapi suatu hari aku memikirkannya lagi dan bertanya-tanya apakah pendapat ini memang benar? 


Jika dengan pendapat “jangan melihat sesuatu hanya dari luarnya saja” bisa membuat seseorang menjadi enggan bersimpati kepada pengemis dan tidak jadi membeli sebuah buku. Lalu kenapa masih ada orang yang mengetahui pendapat itu tetapi masih tetap bersimpati kepada pengemis dan masih tetap membeli buku tersebut?

Dengan kata lain, pendapat “jangan melihat sesuatu hanya dari luarnya saja” adalah salah.

Salah satu kepuasaan alami seorang manusia yaitu dengan bisa melihat. Sederhanya, apa yang kita lihat itulah yang akan kita nikmati dan bayangkan. Bohong besar jika kalian mengatakan bahwa penampilan luar seseorang hanya menggambarkan 90% dari keseluruhan orang itu dan 10% lainnya adalah faktor kecantikan alami atau alibi-alibi lainnya. Aku yakin bahwa masih ada orang lain selain aku yang sependapat denganku bahwa 100% dari 101% penampilan luar orang itu menggambarkan seluruh tampilan orang itu seperti apa.

Vonis penampilan luar inilah yang membuat seseorang masih tetap bersimpati kepada pengemis dan masih tetap membeli buku yang di rekomendasikan tersebut walaupun dia tahu pendapat “jangan menilai sesuatu hanya dari luarnya” saat hendak membantu seorang pengemis atau ketika hendak mencari sebuah buku.
  
Biar kuberi permisalan yang mudah dipahami jika kalian belum mengerti.

Contoh sederhananya yaitu peristiwa yang biasa terjadi di lingkungan sekolah. Pada awal MOS sekolah. Tiga cowok berdiri di depan kelas. Mereka adalah kandidat untuk dijadikan ketua pleton. Yang pertama, seorang yang tinggi, keren dan kaya (dilihat dari pakaian dan aksesorisnya). Kemudian yang kedua, seorang yang tingginya sedang, kutu buku dan pemalu (dilihat dari kacamata dan buku kecil di kantong bajunya). Kemudian yang ketiga, seorang yang tinggi, memiliki badan tegap dan tegas (dilihat dari sikapnya saat berdiri dan menatap). 


Bila ini kondisi “Ini baru pertama kali aku melihatnya” maka yang mana yang akan anggota kelas pilih? Pilihan ketiga adalah jawaban yang realistis. Jawaban ini di pengaruhi oleh vonis penampilan luar yang di berikan anggota kelas terhadap ketiga kandidat tersebut. Penampilan luar mereka langsung menggambarkan seperti apa karakter orang tersebut. Walau terkadang kenyataannya malah bertolak-belakang.

Kesimpulanku berakhir dengan pendapat bahwa penampilan luar orang itu menggambarkan seluruh tampilan orang itu seperti apa. Ketika seseorang melihat seorang pengemis jalanan dengan segala penderitaannya maka mereka akan memvonis pengemis tersebut sebagai seorang yang layak di kasihani berdasarkan tampilan luarnya. Walaupun kenyataannya pengemis itu lebih kaya dari kita. Ketika seseorang melihat sebuah buku - buku kuno dengan design yang jelek maka dia hanya menghiraukannya dan hanya mencari buku - buku yang terpajang kata “Recommended”. Walaupun kenyataannya buku kuno itu adalah sebuah masterpiece. 

 

Vonis Ini berlaku untuk semua manusia, termasuk seorang murid sekolahan. Seorang cowok yang tinggi, ganteng, keren, dengan aksesoris yang mewah pasti akan disangka sebagai seorang pangeran yang kaya. Seorang cewek yang cantik, rambut terurai, dan pintar pasti akan disangka sebagai cewek idola sekolah. Begitu juga dengan guru yang berambut botak, berkumis lebat, dan selalu membawa mistar panjang ketika mengajar maka pasti akan disangka sebagai guru killer di sekolah. 

Hal ini juga berlaku untuk pemuda – pemuda sepertiku yang selalu menenteng tas tebal yang berisi buku-buku dengan kacamata yang tak pernah tanggal maka pasti dia akan di kira sebagai pemuda yang kutubuku, pintar dan pemalu.


Aku membagai golongan - golongan murid di sekolah menjadi tiga golongan. Kedudukan pemuda yang divonis sebagai kutubuku berdasarkan tampilan luarnya berada di golongan bawah. Golongan bawah berisi orang-orang biasa nan lemah, kuper, bodoh dan tidak memiliki sesuatu yang menarik. Sedangkan golongan menengah berisi orang-orang yang menarik, kuat, pandai bergaul, pintar dan memiliki sesuatu yang dapat ditawarkan untuk orang lain. Dan golongan atas berisi orang-orang istimewa yang berbeda dari yang lain. Golongan ini merupakan gabungan sifat dari golongan bawah dan menengah sehingga menciptakan sesuatu yang spesial.

Aku sebagai seorang yang hobi membaca buku-buku memang layak divonis sebagai anggota golongan bawah. Membawa buku-buku tebal, membaca di tempat kesunyian dan jarang berinteraksi dengan orang lain adalah alasan yang tepat jika kalian ingin memvonisku sebagai golongan bawah. Tapi satu hal yang harus kalian tahu bahwa aku ini berbeda. Aku ini istimewa. Aku ini seorang elite. Aku adalah golongan bawah yang spesial. Karena kalian semua tidak tahu, bahwa sebenarnya aku adalah seorang [mantan pangeran sekolah]. Dan juga masa lalu kelamku sebagai seorang… [bandit mesum]. 

(nb : Lakukanlah sesutu yang menurut kalian bener, TS hanya beriseng pendapat) 

VOL 1 CHAPTER 1
DAFTAR ISI