VOLUME 1 CHAPTER
10
“GOSIP MESUM”
“GOSIP MESUM”
Karena kelas
belum dimulai, berarti ini adalah kesempatan emasku untuk bisa membaca buku
lagi. Aku pun mengeluarkan bukuku dari dalam tasku dan hendak membacanya.
Belum ada 1 baris
dari buku itu yang kubaca, konsentrasiku terganggu oleh 3 orang cewek yang
sedang berdiri mengobrol tidak jauh dari tempat dudukku. Buku yang sedang
kupegang pun mendadak jatuh karena shock mendengar topik yang sedang
mereka gosipkan.
![]() |
neng.. tolong ngegosipnya ditempat lain ya |
“Hei.. Hei.. Apa
kau tau gosip tentang cowok mesum di sekolah ini?” ucap cewek rambut pendek dengan
semangatnya.
Uhuk.. Uhuk.. aku
langsung spontan bantuk. Aku tak menyangka gosip perbuatan mesumku terhadap cewek
tsundere itu akan beredar secepat ini.
“Gosip? Gosip
yang mana sih? Aku belum dengar tuh” jawab cewek berkacamata diantara mereka bertiga.
“Itu loh cowok
mesum yang katanya dia ganteng banget” ucap cewek rambut panjang satu lagi dengan
historisnya.
“Masak-masak?
Seriusan ganteng banget nih?”
“Serius ganteng
banget deh cowok itu. 11 12 lah sama Kak Giandra“ ucapnya bahagia.
“Ahh.. jadi
penasaran deh. Punya fotonya gak?”
“Hm.. Dengar-dengar..
katanya diwebsite sekolah ada fotonya..”
“Heeh? Masak sih?
Coba lihat yuk” ucap cewek rambut pendek sambil mengeluarkan HPnya.
[JLEB]
Uhuk.. uhuk.. Aku
spontan terjatuh dari kursiku dan berakhir dalam posisi terkapar tidak berdaya di
atas lantai.
![]() |
wanj*r gosipnya |
“TIDAK… !!”
jeritku kesal.
“Berakhir sudah..
Kehidupan SMA-ku yang damai berakhir sudah.. ” Kalimat itu entah kenapa
terus-menerus berputar didalam kepalaku.
Dalam posisiku
yang masih terkapar tak berdaya diatas lantai, aku pun lalu berpikir keras.
“Siapa? Siapa
orang yang menyebarkan gosip itu?” tanyaku dalam hati dengan wajah serius.
![]() |
siapa pelakunya? cepet ngaku cok.. |
Aku pun melihat teman-teman
yang ada disekelilingku. Diakah? Apa mungkin dia? Apa mungkin orang itu? Aura…
apa mungkin dia pelakunya? Tidak.. tidak.. Aura tidak berada dibus.
Oh iya, bus! Itu
dia kata kuncinya. Orang yang kutemui di bus tadi pagi kalau tidak salah hanya
cewek tsundere dan cewek absurd. Cewek tsundere itu.. Apa
mungkin dia pelakunya? Tidak.. Tidak.. kurasa bukan dia. Dia mungkin memang
membenciku, tapi jika melihat sifatnya dia bukanlah orang yang mau melakukan
hal rendahan seperti ini. Terlebih lagi jika dia memang pelakunya, maka dia
sama saja seperti orang bodoh yang merusak namanya sendiri.
Dengan kata lain,
berarti pelakunya adalah...
“Oi.. apa kau
baik-baik saja?” tanya seorang cewek sambil menyodorkan bukuku yang terjatuh.
Ah.. Sial! Aku
lupa bahwa aku sedang berada didalam kelas. Karena tingkah anehku ini, seluruh
isi kelas yang tadinya ribut langsung mendadak sunyi dan beralih
memperhatikanku yang sedang terkapar diatas lantai ini.
“Ohh.. Aku
baik-baik saja. Terima Kasih” ucapku kepada cewek yang menolongku. Aku kemudian
langsung berdiri dan kembali duduk dikursiku.
Demi batu kerang
ajaib dan demi sempak superman yang kelihatan. Aku benar-benar terkejut dan
tidak menyangka ternyata cewek yang menolongku barusan adalah tersangka pelaku
yang menyebarkan gosipku… cewek absurd!
![]() |
Dia.. dia itu kan...? |
“Apa-apaan semua kesialan
yang kebetulan ini” desahku kesal.
Tunggu sebentar jika
aku sekelas dengan cewek absurd dan juga Aura, apa ini pertanda bahwa aku
juga sekelas dengan cewek tsundere? Tidak.. Tidak.. Jangan sampai itu
terjadi! Aku bukanlah cowok playboy yang berencana membuat grup harem!
Dengan gemetar,
aku mulai mengamati cewek-cewek yang berada dikelasku. Bukan dia.. (lega) Bukan
dia.. (lega) Bukan dia.. (lega). Ahh.. aku benar-benar lega ternyata aku tidak
sekelas dengan cewek tsundere itu. Tunggu dulu.. apa mungkin dia adalah
kakak kelasku? Ah.. Sial! Memikirkan dia semakin membuatku binggung saja.
![]() |
awas loe pada.. |
Meskipun aku
sudah dalam keadaan normal dan duduk dikursiku, beberapa teman sekelasku khususnya
cewek masih saja tetap memperhatikanku. Aku tidak tahu alasannya kenapa tapi
jujur tatapan mereka yang seperti itu membuatku teringat dengan tatapan
teman-teman SMP ku dulu saat aku masih dikenal sebagai seorang bandit mesum. Jijik!
Ah.. Dengan
melihat perlakuan teman sekelasku yang seperti ini dan didukung oleh beredarnya
gosip mesumku maka dapat dipastikan bahwa masa SMA-ku yang damai telah berakhir.
Sia-sia sudah semua pengorbanan yang telah kulakukan. Aku akan dianggap semua
orang disekolah sebagai cowok mesum menjijikan dan akan dikucilkan dari
pertemanan. Cewek absurd itu.. aku harus berbicara dengannya selepas
sekolah ini. Aku harus meluruskan masalah ini dengannya dan mencari cara agar
dia mau menutup mulut brengseknya itu.
Ketika aku masih
menerima perlakuan aneh dari teman sekelasku, seorang wanita muda tinggi dengan
rambut panjang yang dikuncir satu kebelakang memasuki kelasku ini dengan penuh wibawa.
Dia lalu berdiri didepan kelas dan memperkenalkan dirinya.
![]() |
tolong perhatikan |
[Salam]
“Perkenalkan nama
saya adalah Patricia. Saya mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris” ucapnya
tegas penuh wibawa.
“Kalian cukup
memanggilku dengan nama Miss. Saya beritahu sekali lagi, cukup panggil
saya dengan nama Miss, mengerti?”.
“Mengerti, Miss!”
jawab seluruh isi kelas.
“Mulai hari ini
saya yang akan bertanggung jawab atas kelas ini. Jadi mohon kerja samanya”
Jujur ketika melihat
guru wali kelasku ini, kesan pertama yang kudapat.
[Wow]
“Bukannya itu 38-B dia masah tampak muda untuk ukuran seorang guru?”
ucapku penuh kekaguman.
Semenjak Miss
datang kekelas maka perhatian semua orang pun beralih menjadi melihat
kearahnya. Kepada Miss wali kelasku yang seksi baik, aku ucapkan
terima kasih sebesar-besarnya karena baru hari pertama menjadi wali kelasku
saja kau sudah menolongku. Aishiteru .. Miss.
Baiklah biar aku
jelaskan kembali kondisiku saat ini. Aku adalah seorang murid SMA UB tingkat 1
yang kebetulan berada dikelas 1 – 3. Dikelasku ada 30 orang murid, dimana
terdiri dari 12 murid laki-laki dan 18 murid perempuan. Dikelas tersebut,
ternyata aku sekelas dengan Aura dan cewek absurd. Dan yang lebih
penting lagi aku sekarang sedang berada dalam mode “Darurat” karena perbuatan
mesumku terhadap cewek tsundere sudah tersebar di website sekolah.
Setelah Miss
selesai menyampaikan perkenalan didepan kelas, pelajaran untuk hari ini pun
dimulai. Ada cukup banyak mata pelajaran untuk hari ini, seperti Bahasa
Inggris, Matematika, Sejarah, Praktikum Komputer dan Kimia.
Jujur saja selama
pelajaran berlangsung aku kesulitan untuk bisa fokus memperhatikan pelajaran.
Kenapa tidak? Gosip mesumku sudah beredar dan aku ternyata sekelas dengan 2 orang cewek aneh
yang kutemui tadi pagi.
Kuakui bahwa Aura
ini sepertinya tipe murid teladan yang rajin, dia memperhatikan penjelasan guru
dan juga mencatatnya. Sedangkan cewek absurd? Selama pelajaran berlangsung, dia
hanya tidur-tiduran dan tidak memperhatikan penjelasan kelas. Hm.. aku tidak
terlalu terkejut dengan sikap dia yang seperti itu karena dari awal bertemu dengannya
saja sikap dia sudah cukup aneh untuk aku anggap normal.
![]() |
molor aja kawai |
[Bunyi Bel]
Tak terasa
pelajaran demi pelajaran pun berlalu dan sekarang sudah waktunya pulang
sekolah. Aku pun segera merapikan buku dan peralatan sekolahku dan memasukkanya
kedalam tas. Akhirnya datang juga saat aku akan bertemu dengan cewek absurd untuk
menegosiasikan masalahku. Jadi begini rencanaku untuk bisa berbicara dengan cewek
absurd itu.
Pertama aku akan
keluar kelas dengan lewat tepat didepan matanya, kemudian aku akan menunggunya
dikoridor sekolah seperti yang dilakukan cewek tsundere tadi pagi. Sudah
jelas bahwa aku tidak akan pernah memanggilnya ketika kami masih didalam kelas.
Aku tidak mau dikira ada apa-apa dengan dia. Jangan remehkan harga diriku
sebagai lelaki.
Ketika aku hendak
berjalan keluar kelas untuk menjalankan rencanaku, cewek absurd itu tiba-tiba
memanggilku.
![]() |
mau lari kemana lo? |
“Oi.. kau!”
Karena merasa
dipanggil, aku pun berbalik dan menoleh kearahnya.
“Maaf, apa kau tadi
memanggilku?”
“Iya. Kau Aldini
Rajou, kan?”
Aku terkejut
karena dia yang selama pelajaran hanya tidur-tiduran tiba-tiba bangun dan
menyempatkan diri untuk berbicara padaku. Bahkan dia pun tahu nama lengkapku.
“Benar, aku
Aldini Rajou. Ada apa?” tanyaku penasaran.
“Apa kau punya
waktu sebentar?”
Sepertinya bukan
hanya aku yang berencana ingin berbicara padanya, dia sepertinya juga punya hal
yang ingin ia bicarakan padaku.
“Baiklah.. Aku
juga punya hal yang ingin kubicarakan padamu.” ucapku tegas.
“Hm.. Baguslah
jika memang begitu.”
“Kalau begitu
ikuti aku” ucapku dengan nada perintah.
“Heh? Tidak
bisakah kita berbicara disini?” tanyanya memelas.
Sial! Aku tidak
punya alasan untuk menolaknya. Aku pun terpaksa menggunakan kartu as ku
lebih cepat dari yang kurencanakan.
“Kalau begitu,
apa kau mau kita berbicara peristiwa dibus tadi pagi disini?” geretakku padanya.
Dia memang sempat
kaget sebentar, tapi kemudian dengan cepat wajahnya kembali terlihat normal.
Dengan penuh percaya diri, dia pun lalu berkata.
![]() |
hoh.. ternyata begitu cara main lo |
“Oh begitu
rupanya.. Baiklah, aku mengerti. Aku akan ikut denganmu”.
“Bagus.. Ikuti
aku”
Aku pun membawa cewek
absurd itu menuju ke halaman belakang sekolah. Setelah sampai disana, aku
pun mulai berbicara padanya.
![]() |
ayo kita main tatap-tatapan! |
“Apa yang kau
inginkan dariku?” tanyaku langsung to the point.
“Ohh.. tanpa basa
basi ya? Baiklah kalau memang begitu maumu” jawabnya seakan menantangku.
“Langsung saja, aku
ingin kau melupakan kejadian yang kualami saat dibus tadi pagi dan berjanji
untuk tidak membocorkannya” ucapnya dengan tegas.
Hah? Apa
maksudnya itu? Aku kira dia akan memeras diriku atau menyuruhku menjadi kacungnya
jika mau gosip mesumku berhenti beredar. Kalau hanya permintaan seperti itu,
aku dengan senang hati akan melakukannya.
“Baiklah.. aku berjanji
akan melupakannya!”
“Hm.. Baguslah
jika kau cepat mengerti”
Walaupun dia
bilang seperti itu, tapi wajahnya tak bisa membohongiku kalau dia masih belum benar-benar
percaya padaku. Aku tahu dalam kondisi seperti ini dibutuhkan sebuah “jaminan”
sebagai pelicin sebuah negosiasi.
![]() |
bisa dipercaya gak ya tuh bocah? |
“Jika kau masih
tidak percaya, kau boleh memakai motorku sampai kau lulus. Aku benar-benar berjanji
tidak akan membocorkannya. Jadi, kau tidak perlu khawatir” ucapku mencoba
meyakininya.
“Motormu? Hei..
apa kau sedang bergurau? Jika kau memang mempunyai motor, kenapa kau tadi pagi
naik bus?” tanyanya penasaran.
“Aku terpaksa naik
bus karena ban motorku bocor. Aku benar-benar punya motor. Kalau kau tidak
percaya, biar aku tunjukkan foto motorku padamu.”
Aku pun pura-pura
meraba kantong celanaku seakan hendak mengeluarkan smartphoneku. Aku
harap dia akan memakan umpanku itu.
“Baiklah..
Baiklah.. Aku percaya padamu. Aku akan pegang janjimu itu!” ucapnya cuek.
![]() |
Ciee yg kena tipu wkwk |
Oke sepertinya
jebakanku berhasil. Perlu kau ketahui aku tidak pernah satu kalipun memotret
dengan smartphoneku ini. Aku bukanlah orang narsis!
“Dan satu hal
lagi. Aku ingin selama disekolah kau menganggapku sebagai temanmu”.
“Hah? Teman?”
balasku kebingunggan.
“Tidak perlu
sampai menjadi teman yang sesungguhnya, aku hanya perlu hubungan teman yang
seperti jika seseorang bertanya padaku, siapa temanmu? maka kau langsung menjawab,
aku adalah temannya, mengerti?”.
“Jadi.. intinya
kau ingin aku berpura-pura menjadi temanmu?” tanyaku memastikan.
“Kesimpulan yang
bagus.. Benar, kurang lebih seperti itu” jawabnya lega.
Sepertinya cewek absurd
ini adalah jenis orang yang suka menyendiri namun dia tidak mau dikasihani
oleh orang lain karena kesendiriannya itu.
“Baiklah, aku
mengerti. Aku tidak keberatan berpura-pura menjadi temanmu”.
Berpura-pura
menjadi temannya agar dia mau menghapus gosipku menurutku merupakan bayaran yang tidak seberapa
dalam negoisasi masalahku ini.
Setelah semua
pembicaraan tentang masalah cewek absurd sudah selesai dibahas, berarti
sekarang waktunya membahas permasalahanku.
“Jadi, apa yang
kau ingin bicarakan” tanyanya penasaran.
“Oh.. langsung
saja. Aku ingin kau menghap—“
Belum sempat aku
menyelesaikan perkataanku dia memotong kalimatku lalu berbicara.
“Tunggu sebentar,
Aldini Rajou. Aku punya suatu hadiah untukmu”.
“Heh.. Hadiah? Hadiah
apa maksudmu?”
Dia diam sebentar
lalu tak lama kemudian berkata.
“Kau bukan orang
mesum”.
“Hah? Apa maksudmu
itu?” tanyaku binggung.
Seakan mengerti
kebingunganku, dia lalu mengeluarkan smartphonenya lalu menunjukkan gambar
yang tertampil dilayar smartphonenya kepadaku.
![]() |
nj*r kok gue jadi gugup gini |
“Apa foto ini
adalah fotomu?”
Aku melihat foto
seorang cowok ganteng yang tertampil di layar smartphonenya itu.
“Bukan.. Itu
bukan fotoku” jawabku jujur.
“Kalau begitu kau
bukanlah orang mesum.” lanjutnya semangat.
“Hei.. tolong
jangan bercanda. Aku tidak paham maksudmu apa” tanyaku kesal.
“Aku sedang tidak
bercanda” jawabnya tegas.
“.. Kau adalah
orang baik, Rajou” ucapnya dengan senyum manis.
![]() |
kawai abis nih bocah |
[Whoaa]
Bukankah dia tadi
tersenyum? Hei.. Hei.. Apa aku salah lihat? Itu senyum kan? Sungguh aku tidak
menyangka bahwa cewek yang kuanggap aneh itu dapat membuat senyum semanis itu.
Aku bahkan langsung terpesona dengan wajah imutnya itu sampai-sampai aku lupa
bahwa dia itu ternyata adalah cewek absurd yang kutemui di bus tadi
pagi.
Lupakan itu
sebentar.. Lebih-lebih dimana dia sekarang? Apa dia kabur saat aku sedang tersipuh tadi? Belum selesai aku berbicara dia sudah main kabur saja. Sial! Aku tidak mungkin mengejarnya lalu membicarakan gosipku itu didepan umum, percuma saja. Untuk sementara waktu, bagaimana jika aku memikirkan terlebih
dahulu maksud perkataanya tadi.
Aku bukan orang
mesum? Aku orang baik? Terus foto itu.. itu foto siapa? Sial! Mau dipikir
bagaimanapun aku benar-benar tidak paham maksudnya. Sebenarnya apa yang cewek absurd
itu maksud?
Tunggu sebentar..
Apa mungkin dia sedang membahas gosipku? Oh iya.. kalau tidak salah katanya di
website sekolah ada foto cowok mesum. Apa mungkin foto yang dia tunjukkan
padaku tadi adalah petunjuk tentang foto cowok mesum yang sebenarnya?
Aku pun lalu
mengeluarkan smartpohoneku dan memberanikan diri membuka website
sekolah. Selama dikelas, aku belum pernah mengecek langsung website sekolah
karena aku tidak sanggup melihat fotoku sendiri yang sedang terciduk
melakukan perbuatan mesum.
![]() |
TERCYDUK |
Ketika aku
membuka website sekolah, aku tidak melihat gosip berita tentangku. Apa sudah
dihapus? Tidak.. Tidak.. aku yakin tadi masih ada soalnya ketika diperjalanan
menuju halaman belakang, cewek-cewek kelasku masih pada heboh melihat berita
itu dismartphonenya. Sampai akhir pun aku tidak menemukan satupun hal
yang berkaitan denganku.
Aku menemukan
sebuah posting dengan thumbnail yang tidak asing bagiku. Karena
penasaran aku pun lalu membukanya. Ternyata didalamnya berisi berita tentang
pengumuman Juara 1 ekskul basket SMA UB sehingga mereka berhak berpartisipasi
dalam turnamen basket nasional.
“Hm.. Oh begitu rupanya,
sepertinya hampir semua ekskul yang ada disekolah ini semuanya berprestasi”
cetusku kagum.
Dibawah berita,
ada gallery foto tim basket saat mereka merayakan kemenangan dan ada foto
kapten tim mereka yang diclose up. Tunggu dulu.. foto cowok yang diclose
up itu.. Itu kan foto yang tadi ditunjukin oleh cewek absurd?
![]() |
mantap knb |
“Apa maksudnya
ini?” pikirku dalam hati.
Didalam
kebingungan aku lalu membaca ulang berita tersebut sedetail-detailnya berusaha mencari
tahu kejanggalan yang ada. Ketika masuk kebagian kolom komentar, akhirnya aku
paham maksud perkataan cewek absurd tadi.
Isi kolom
komentar:
“Kakak yang jadi
kapten itu kok ganteng-ganteng mes*m sih?”
“Whoa.. Kaptennya
kok ganteng banget sih? Tapi dengar-dengar dia mesum, itu benar gak ya?”
“Kalian semua
tolong respect terhadap kapten! Walaupun dia mesum tapi dia juga
seorang murid yang berprestasi” Dan sebagainya.. dan sebagainya..
[Haha]
Aku pun meninggalkan
halaman belakang sekolah dengan wajah bahagia. Aku benar-benar tidak berbohong
bahwa aku saat ini sangat-sangatlah bahagia.
Cewek absurd itu..
sepertinya dia orang yang cukup menarik. Jujur saja aku mungkin tidak bisa merasa
sebahagia ini jika tadi dia memilih untuk langsung memberitahuku bahwa selama
ini aku hanya salah paham tentang gosip mesum yang beredar itu. Terima kasih
cewek absurd.. sepertinya aku benar-benar berhutang janji itu padamu.
![]() |
akhirnya kelar juga |
Tak terasa waktu
sudah petang. Aku pun segera menuju parkiran motor untuk hendak balik ke rumah.
Oh iya motorku sudah selesai diperbaiki dan kunci motorku sudah diberikan oleh
Pak Budi saat jam istirahat pagi tadi. Aku pun menaiki motorku dan memacu
motorku di jalan raya yang padat ini.
Tidak kusangka
aku mengalami banyak kejadian hanya karena tadi pagi aku lebih memilih
berangkat dengan naik bus. Aku penasaran apa aku juga akan bertemu mereka semua
jika tadi pagi aku berangkat dengan naik motor? Hm.. entahlah siapa yang tau.
Aku hanyalah manusia biasa yang hanya menjalani takdir yang sudah tertulis
untukku.
Baiklah karena
sudah petang, bagaimana jika segera kuakhiri saja cerita panjangku ini? Aku
harus segera membeli beberapa sayuran dan bahan pokok untuk aku masak menjadi
makan malam. Ibuku pasti sudah menungguku dirumah begitu juga dengan adik
perempuanku. Lebih-lebih aku sudah sangat tidak sabar untuk kembali membaca
buku-bukuku tercinta.
Tentunya kurasa kali
ini kupikir aku akan benar-benar menikmati membaca bukuku, karena semua
kesialanku telah berakhir begitu juga dengan gosipku yang ternyata semuanya
hanya salah pahamku. Aku benar-benar merasa seperti seorang murid SMA biasa
yang hanya ingin menghabiskan masa SMAnya dengan damai. Terima kasih
kesialanku! Berkat dirimu sepertinya aku telah berhasil mendapatkan beberapa
teman.
[END OF
FLASHBACK]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar