Sabtu, 11 November 2017

VOLUME 1 CHAPTER 10 - GOSIP MESUM


VOLUME 1 CHAPTER 10 
“GOSIP MESUM”


Karena kelas belum dimulai, berarti ini adalah kesempatan emasku untuk bisa membaca buku lagi. Aku pun mengeluarkan bukuku dari dalam tasku dan hendak membacanya. 

Belum ada 1 baris dari buku itu yang kubaca, konsentrasiku terganggu oleh 3 orang cewek yang sedang berdiri mengobrol tidak jauh dari tempat dudukku. Buku yang sedang kupegang pun mendadak jatuh karena shock mendengar topik yang sedang mereka gosipkan.

neng.. tolong ngegosipnya ditempat lain ya

“Hei.. Hei.. Apa kau tau gosip tentang cowok mesum di sekolah ini?” ucap cewek rambut pendek dengan semangatnya.

Uhuk.. Uhuk.. aku langsung spontan bantuk. Aku tak menyangka gosip perbuatan mesumku terhadap cewek tsundere itu akan beredar secepat ini.

“Gosip? Gosip yang mana sih? Aku belum dengar tuh” jawab cewek berkacamata diantara mereka bertiga.
“Itu loh cowok mesum yang katanya dia ganteng banget” ucap cewek rambut panjang satu lagi dengan historisnya.
“Masak-masak? Seriusan ganteng banget nih?”
“Serius ganteng banget deh cowok itu. 11 12 lah sama Kak Giandra“ ucapnya bahagia.
“Ahh.. jadi penasaran deh. Punya fotonya gak?”
“Hm.. Dengar-dengar.. katanya diwebsite sekolah ada fotonya..”
“Heeh? Masak sih? Coba lihat yuk” ucap cewek rambut pendek sambil mengeluarkan HPnya.

[JLEB]
Uhuk.. uhuk.. Aku spontan terjatuh dari kursiku dan berakhir dalam posisi terkapar tidak berdaya di atas lantai.

wanj*r gosipnya

“TIDAK… !!” jeritku kesal.
“Berakhir sudah.. Kehidupan SMA-ku yang damai berakhir sudah.. ” Kalimat itu entah kenapa terus-menerus berputar didalam kepalaku.

Dalam posisiku yang masih terkapar tak berdaya diatas lantai, aku pun lalu berpikir keras.

“Siapa? Siapa orang yang menyebarkan gosip itu?” tanyaku dalam hati dengan wajah serius.

siapa pelakunya? cepet ngaku cok..

Aku pun melihat teman-teman yang ada disekelilingku. Diakah? Apa mungkin dia? Apa mungkin orang itu? Aura… apa mungkin dia pelakunya? Tidak.. tidak.. Aura tidak berada dibus.

Oh iya, bus! Itu dia kata kuncinya. Orang yang kutemui di bus tadi pagi kalau tidak salah hanya cewek tsundere dan cewek absurd. Cewek tsundere itu.. Apa mungkin dia pelakunya? Tidak.. Tidak.. kurasa bukan dia. Dia mungkin memang membenciku, tapi jika melihat sifatnya dia bukanlah orang yang mau melakukan hal rendahan seperti ini. Terlebih lagi jika dia memang pelakunya, maka dia sama saja seperti orang bodoh yang merusak namanya sendiri.

Dengan kata lain, berarti pelakunya adalah...

“Oi.. apa kau baik-baik saja?” tanya seorang cewek sambil menyodorkan bukuku yang terjatuh.

Ah.. Sial! Aku lupa bahwa aku sedang berada didalam kelas. Karena tingkah anehku ini, seluruh isi kelas yang tadinya ribut langsung mendadak sunyi dan beralih memperhatikanku yang sedang terkapar diatas lantai ini.

“Ohh.. Aku baik-baik saja. Terima Kasih” ucapku kepada cewek yang menolongku. Aku kemudian langsung berdiri dan kembali duduk dikursiku.

Demi batu kerang ajaib dan demi sempak superman yang kelihatan. Aku benar-benar terkejut dan tidak menyangka ternyata cewek yang menolongku barusan adalah tersangka pelaku yang menyebarkan gosipku… cewek absurd!

Dia.. dia itu kan...?

“Apa-apaan semua kesialan yang kebetulan ini” desahku kesal.

Tunggu sebentar jika aku sekelas dengan cewek absurd dan juga Aura, apa ini pertanda bahwa aku juga sekelas dengan cewek tsundere? Tidak.. Tidak.. Jangan sampai itu terjadi! Aku bukanlah cowok playboy yang berencana membuat grup harem!

Dengan gemetar, aku mulai mengamati cewek-cewek yang berada dikelasku. Bukan dia.. (lega) Bukan dia.. (lega) Bukan dia.. (lega). Ahh.. aku benar-benar lega ternyata aku tidak sekelas dengan cewek tsundere itu. Tunggu dulu.. apa mungkin dia adalah kakak kelasku? Ah.. Sial! Memikirkan dia semakin membuatku binggung saja.

awas loe pada..

Meskipun aku sudah dalam keadaan normal dan duduk dikursiku, beberapa teman sekelasku khususnya cewek masih saja tetap memperhatikanku. Aku tidak tahu alasannya kenapa tapi jujur tatapan mereka yang seperti itu membuatku teringat dengan tatapan teman-teman SMP ku dulu saat aku masih dikenal sebagai seorang bandit mesum. Jijik!


Ah.. Dengan melihat perlakuan teman sekelasku yang seperti ini dan didukung oleh beredarnya gosip mesumku maka dapat dipastikan bahwa masa SMA-ku yang damai telah berakhir. Sia-sia sudah semua pengorbanan yang telah kulakukan. Aku akan dianggap semua orang disekolah sebagai cowok mesum menjijikan dan akan dikucilkan dari pertemanan. Cewek absurd itu.. aku harus berbicara dengannya selepas sekolah ini. Aku harus meluruskan masalah ini dengannya dan mencari cara agar dia mau menutup mulut brengseknya itu.

Ketika aku masih menerima perlakuan aneh dari teman sekelasku, seorang wanita muda tinggi dengan rambut panjang yang dikuncir satu kebelakang memasuki kelasku ini dengan penuh wibawa. Dia lalu berdiri didepan kelas dan memperkenalkan dirinya.
 
tolong perhatikan dada saya

[Salam]
“Perkenalkan nama saya adalah Patricia. Saya mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris” ucapnya tegas penuh wibawa.
“Kalian cukup memanggilku dengan nama Miss. Saya beritahu sekali lagi, cukup panggil saya dengan nama Miss, mengerti?”.
“Mengerti, Miss!” jawab seluruh isi kelas.
“Mulai hari ini saya yang akan bertanggung jawab atas kelas ini. Jadi mohon kerja samanya”

Jujur ketika melihat guru wali kelasku ini, kesan pertama yang kudapat.

[Wow]
“Bukannya itu 38-B dia masah tampak muda untuk ukuran seorang guru?” ucapku penuh kekaguman.

Semenjak Miss datang kekelas maka perhatian semua orang pun beralih menjadi melihat kearahnya. Kepada Miss wali kelasku yang seksi baik, aku ucapkan terima kasih sebesar-besarnya karena baru hari pertama menjadi wali kelasku saja kau sudah menolongku. Aishiteru .. Miss.

Baiklah biar aku jelaskan kembali kondisiku saat ini. Aku adalah seorang murid SMA UB tingkat 1 yang kebetulan berada dikelas 1 – 3. Dikelasku ada 30 orang murid, dimana terdiri dari 12 murid laki-laki dan 18 murid perempuan. Dikelas tersebut, ternyata aku sekelas dengan Aura dan cewek absurd. Dan yang lebih penting lagi aku sekarang sedang berada dalam mode “Darurat” karena perbuatan mesumku terhadap cewek tsundere sudah tersebar di website sekolah.

Setelah Miss selesai menyampaikan perkenalan didepan kelas, pelajaran untuk hari ini pun dimulai. Ada cukup banyak mata pelajaran untuk hari ini, seperti Bahasa Inggris, Matematika, Sejarah, Praktikum Komputer dan Kimia.


Jujur saja selama pelajaran berlangsung aku kesulitan untuk bisa fokus memperhatikan pelajaran. Kenapa tidak? Gosip mesumku sudah beredar dan aku ternyata sekelas dengan 2 orang cewek aneh yang kutemui tadi pagi.

Kuakui bahwa Aura ini sepertinya tipe murid teladan yang rajin, dia memperhatikan penjelasan guru dan juga mencatatnya. Sedangkan cewek absurd? Selama pelajaran berlangsung, dia hanya tidur-tiduran dan tidak memperhatikan penjelasan kelas. Hm.. aku tidak terlalu terkejut dengan sikap dia yang seperti itu karena dari awal bertemu dengannya saja sikap dia sudah cukup aneh untuk aku anggap normal.

molor aja kawai

[Bunyi Bel]
Tak terasa pelajaran demi pelajaran pun berlalu dan sekarang sudah waktunya pulang sekolah. Aku pun segera merapikan buku dan peralatan sekolahku dan memasukkanya kedalam tas. Akhirnya datang juga saat aku akan bertemu dengan cewek absurd untuk menegosiasikan masalahku. Jadi begini rencanaku untuk bisa berbicara dengan cewek absurd itu.

Pertama aku akan keluar kelas dengan lewat tepat didepan matanya, kemudian aku akan menunggunya dikoridor sekolah seperti yang dilakukan cewek tsundere tadi pagi. Sudah jelas bahwa aku tidak akan pernah memanggilnya ketika kami masih didalam kelas. Aku tidak mau dikira ada apa-apa dengan dia. Jangan remehkan harga diriku sebagai lelaki.

Ketika aku hendak berjalan keluar kelas untuk menjalankan rencanaku, cewek absurd itu tiba-tiba memanggilku.

mau lari kemana lo?

“Oi.. kau!”

Karena merasa dipanggil, aku pun berbalik dan menoleh kearahnya.

“Maaf, apa kau tadi memanggilku?”
“Iya. Kau Aldini Rajou, kan?”

Aku terkejut karena dia yang selama pelajaran hanya tidur-tiduran tiba-tiba bangun dan menyempatkan diri untuk berbicara padaku. Bahkan dia pun tahu nama lengkapku.

“Benar, aku Aldini Rajou. Ada apa?” tanyaku penasaran.
“Apa kau punya waktu sebentar?”

Sepertinya bukan hanya aku yang berencana ingin berbicara padanya, dia sepertinya juga punya hal yang ingin ia bicarakan padaku.

“Baiklah.. Aku juga punya hal yang ingin kubicarakan padamu.” ucapku tegas.
“Hm.. Baguslah jika memang begitu.”
“Kalau begitu ikuti aku” ucapku dengan nada perintah.
“Heh? Tidak bisakah kita berbicara disini?” tanyanya memelas.

Sial! Aku tidak punya alasan untuk menolaknya. Aku pun terpaksa menggunakan kartu as ku lebih cepat dari yang kurencanakan.

“Kalau begitu, apa kau mau kita berbicara peristiwa dibus tadi pagi disini?” geretakku padanya.
Dia memang sempat kaget sebentar, tapi kemudian dengan cepat wajahnya kembali terlihat normal. Dengan penuh percaya diri, dia pun lalu berkata.
 
hoh.. ternyata begitu cara main lo

“Oh begitu rupanya.. Baiklah, aku mengerti. Aku akan ikut denganmu”.
“Bagus.. Ikuti aku”

Aku pun membawa cewek absurd itu menuju ke halaman belakang sekolah. Setelah sampai disana, aku pun mulai berbicara padanya.

ayo kita main tatap-tatapan!

“Apa yang kau inginkan dariku?” tanyaku langsung to the point.
“Ohh.. tanpa basa basi ya? Baiklah kalau memang begitu maumu” jawabnya seakan menantangku.
“Langsung saja, aku ingin kau melupakan kejadian yang kualami saat dibus tadi pagi dan berjanji untuk tidak membocorkannya” ucapnya dengan tegas.

Hah? Apa maksudnya itu? Aku kira dia akan memeras diriku atau menyuruhku menjadi kacungnya jika mau gosip mesumku berhenti beredar. Kalau hanya permintaan seperti itu, aku dengan senang hati akan melakukannya.

“Baiklah.. aku berjanji akan melupakannya!”
“Hm.. Baguslah jika kau cepat mengerti”

Walaupun dia bilang seperti itu, tapi wajahnya tak bisa membohongiku kalau dia masih belum benar-benar percaya padaku. Aku tahu dalam kondisi seperti ini dibutuhkan sebuah “jaminan” sebagai pelicin sebuah negosiasi.
 
bisa dipercaya gak ya tuh bocah?

“Jika kau masih tidak percaya, kau boleh memakai motorku sampai kau lulus. Aku benar-benar berjanji tidak akan membocorkannya. Jadi, kau tidak perlu khawatir” ucapku mencoba meyakininya.
“Motormu? Hei.. apa kau sedang bergurau? Jika kau memang mempunyai motor, kenapa kau tadi pagi naik bus?” tanyanya penasaran.
“Aku terpaksa naik bus karena ban motorku bocor. Aku benar-benar punya motor. Kalau kau tidak percaya, biar aku tunjukkan foto motorku padamu.”

Aku pun pura-pura meraba kantong celanaku seakan hendak mengeluarkan smartphoneku. Aku harap dia akan memakan umpanku itu.

“Baiklah.. Baiklah.. Aku percaya padamu. Aku akan pegang janjimu itu!” ucapnya cuek.

Ciee yg kena tipu wkwk

Oke sepertinya jebakanku berhasil. Perlu kau ketahui aku tidak pernah satu kalipun memotret dengan smartphoneku ini. Aku bukanlah orang narsis!

“Dan satu hal lagi. Aku ingin selama disekolah kau menganggapku sebagai temanmu”.
“Hah? Teman?” balasku kebingunggan.
“Tidak perlu sampai menjadi teman yang sesungguhnya, aku hanya perlu hubungan teman yang seperti jika seseorang bertanya padaku, siapa temanmu? maka kau langsung menjawab, aku adalah temannya, mengerti?”.
“Jadi.. intinya kau ingin aku berpura-pura menjadi temanmu?” tanyaku memastikan.
“Kesimpulan yang bagus.. Benar, kurang lebih seperti itu” jawabnya lega.

Sepertinya cewek absurd ini adalah jenis orang yang suka menyendiri namun dia tidak mau dikasihani oleh orang lain karena kesendiriannya itu.

“Baiklah, aku mengerti. Aku tidak keberatan berpura-pura menjadi temanmu”.

Berpura-pura menjadi temannya agar dia mau menghapus gosipku menurutku merupakan bayaran yang tidak seberapa dalam negoisasi masalahku ini.

Setelah semua pembicaraan tentang masalah cewek absurd sudah selesai dibahas, berarti sekarang waktunya membahas permasalahanku.

“Jadi, apa yang kau ingin bicarakan” tanyanya penasaran.
“Oh.. langsung saja. Aku ingin kau menghap—“

Belum sempat aku menyelesaikan perkataanku dia memotong kalimatku lalu berbicara.

“Tunggu sebentar, Aldini Rajou. Aku punya suatu hadiah untukmu”.
“Heh.. Hadiah? Hadiah apa maksudmu?”

Dia diam sebentar lalu tak lama kemudian berkata.

“Kau bukan orang mesum”.
“Hah? Apa maksudmu itu?” tanyaku binggung.

Seakan mengerti kebingunganku, dia lalu mengeluarkan smartphonenya lalu menunjukkan gambar yang tertampil dilayar smartphonenya kepadaku.

nj*r kok gue jadi gugup gini

“Apa foto ini adalah fotomu?”

Aku melihat foto seorang cowok ganteng yang tertampil di layar smartphonenya itu.

“Bukan.. Itu bukan fotoku” jawabku jujur.
“Kalau begitu kau bukanlah orang mesum.” lanjutnya semangat.
“Hei.. tolong jangan bercanda. Aku tidak paham maksudmu apa” tanyaku kesal.
“Aku sedang tidak bercanda” jawabnya tegas.
“.. Kau adalah orang baik, Rajou” ucapnya dengan senyum manis.
 
kawai abis nih bocah

[Whoaa]
Bukankah dia tadi tersenyum? Hei.. Hei.. Apa aku salah lihat? Itu senyum kan? Sungguh aku tidak menyangka bahwa cewek yang kuanggap aneh itu dapat membuat senyum semanis itu. Aku bahkan langsung terpesona dengan wajah imutnya itu sampai-sampai aku lupa bahwa dia itu ternyata adalah cewek absurd yang kutemui di bus tadi pagi.

Lupakan itu sebentar.. Lebih-lebih dimana dia sekarang? Apa dia kabur saat aku sedang tersipuh tadi? Belum selesai aku berbicara dia sudah main kabur saja. Sial! Aku tidak mungkin mengejarnya lalu membicarakan gosipku itu didepan umum, percuma saja. Untuk sementara waktu, bagaimana jika aku memikirkan terlebih dahulu maksud perkataanya tadi. 

Aku bukan orang mesum? Aku orang baik? Terus foto itu.. itu foto siapa? Sial! Mau dipikir bagaimanapun aku benar-benar tidak paham maksudnya. Sebenarnya apa yang cewek absurd itu maksud?
 
Tunggu sebentar.. Apa mungkin dia sedang membahas gosipku? Oh iya.. kalau tidak salah katanya di website sekolah ada foto cowok mesum. Apa mungkin foto yang dia tunjukkan padaku tadi adalah petunjuk tentang foto cowok mesum yang sebenarnya?

Aku pun lalu mengeluarkan smartpohoneku dan memberanikan diri membuka website sekolah. Selama dikelas, aku belum pernah mengecek langsung website sekolah karena aku tidak sanggup melihat fotoku sendiri yang sedang terciduk melakukan perbuatan mesum.

TERCYDUK

Ketika aku membuka website sekolah, aku tidak melihat gosip berita tentangku. Apa sudah dihapus? Tidak.. Tidak.. aku yakin tadi masih ada soalnya ketika diperjalanan menuju halaman belakang, cewek-cewek kelasku masih pada heboh melihat berita itu dismartphonenya. Sampai akhir pun aku tidak menemukan satupun hal yang berkaitan denganku.

Aku menemukan sebuah posting dengan thumbnail yang tidak asing bagiku. Karena penasaran aku pun lalu membukanya. Ternyata didalamnya berisi berita tentang pengumuman Juara 1 ekskul basket SMA UB sehingga mereka berhak berpartisipasi dalam turnamen basket nasional.

“Hm.. Oh begitu rupanya, sepertinya hampir semua ekskul yang ada disekolah ini semuanya berprestasi” cetusku kagum.

Dibawah berita, ada gallery foto tim basket saat mereka merayakan kemenangan dan ada foto kapten tim mereka yang diclose up. Tunggu dulu.. foto cowok yang diclose up itu.. Itu kan foto yang tadi ditunjukin oleh cewek absurd?
 
mantap knb

“Apa maksudnya ini?” pikirku dalam hati.

Didalam kebingungan aku lalu membaca ulang berita tersebut sedetail-detailnya berusaha mencari tahu kejanggalan yang ada. Ketika masuk kebagian kolom komentar, akhirnya aku paham maksud perkataan cewek absurd tadi.

Isi kolom komentar:
“Kakak yang jadi kapten itu kok ganteng-ganteng mes*m sih?”
“Whoa.. Kaptennya kok ganteng banget sih? Tapi dengar-dengar dia mesum, itu benar gak ya?”
“Kalian semua tolong respect terhadap kapten! Walaupun dia mesum tapi dia juga seorang murid yang berprestasi” Dan sebagainya.. dan sebagainya..

[Haha]
Aku pun meninggalkan halaman belakang sekolah dengan wajah bahagia. Aku benar-benar tidak berbohong bahwa aku saat ini sangat-sangatlah bahagia.

Cewek absurd itu.. sepertinya dia orang yang cukup menarik. Jujur saja aku mungkin tidak bisa merasa sebahagia ini jika tadi dia memilih untuk langsung memberitahuku bahwa selama ini aku hanya salah paham tentang gosip mesum yang beredar itu. Terima kasih cewek absurd.. sepertinya aku benar-benar berhutang janji itu padamu.

akhirnya kelar juga

Tak terasa waktu sudah petang. Aku pun segera menuju parkiran motor untuk hendak balik ke rumah. Oh iya motorku sudah selesai diperbaiki dan kunci motorku sudah diberikan oleh Pak Budi saat jam istirahat pagi tadi. Aku pun menaiki motorku dan memacu motorku di jalan raya yang padat ini.

Tidak kusangka aku mengalami banyak kejadian hanya karena tadi pagi aku lebih memilih berangkat dengan naik bus. Aku penasaran apa aku juga akan bertemu mereka semua jika tadi pagi aku berangkat dengan naik motor? Hm.. entahlah siapa yang tau. Aku hanyalah manusia biasa yang hanya menjalani takdir yang sudah tertulis untukku.

Baiklah karena sudah petang, bagaimana jika segera kuakhiri saja cerita panjangku ini? Aku harus segera membeli beberapa sayuran dan bahan pokok untuk aku masak menjadi makan malam. Ibuku pasti sudah menungguku dirumah begitu juga dengan adik perempuanku. Lebih-lebih aku sudah sangat tidak sabar untuk kembali membaca buku-bukuku tercinta.

Tentunya kurasa kali ini kupikir aku akan benar-benar menikmati membaca bukuku, karena semua kesialanku telah berakhir begitu juga dengan gosipku yang ternyata semuanya hanya salah pahamku. Aku benar-benar merasa seperti seorang murid SMA biasa yang hanya ingin menghabiskan masa SMAnya dengan damai. Terima kasih kesialanku! Berkat dirimu sepertinya aku telah berhasil mendapatkan beberapa teman.

[END OF FLASHBACK]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar